Di Kebumen, Pabrik Roti Masih Pakai Minyak Tanah
KEBUMEN - Konversi minyak tanah ke gas elpiji sudah berlangsung sejak tahun 2007 lalu,
namun sebagian warga Kebumen hingga kini masih ada yang rutin menggunakan minyak tanah sebagai bahan bakarnya.
Agen minyak tanah dan gas elpiji di Desa Kutosari Kecamatan/Kabupaten Kebumen, Katmi mengaku memiliki pelanggan dari Karangsambung, Petanahan, Kutowinangun dan Pejagoan. Padahal saat ini, agen hanya berada di Kecamatan Kebumen, Gombong dan Prembun.
"Sebagian besar dari pelanggan membeli dalan jumlah banyak sekali pembelian. Minyak tanah digunakan untuk pabrik roti yang enggan menggunakan elpiji. Alasan pemilik pabrik untuk mempertahankan aroma dan rasanya. Sebab, suhu api elpiji lebih tinggi ketimbang minyak tanah," katanya.
Selain pemilik pabrik roti, kata Katmi pelanggan lainnya adalah para pengecer minyak tanah di sejumlah desa di Kebumen, pedagang kacang rebus yang berjualan malam hari dan pedagang cilok keliling. Dengan harga Rp 17 ribu/liter, dalam satu bulan rata-rata dirinya bisa menjual tiga drum atau 660 liter minyak tanah. (Dwi) krjogja.com