Perajin Gula Semut Butuh Bapak Angkat

KEBUMEN - Akibat belum bersertifikasi ekspor, puluhan perajin gula semut atau gula kristal Kebumen kini hanya berkutat di pasar dalam negeri saja. Padahal dalam kenyataannya, proses produksi mereka sudah memenuhi kaidah produk organik sesuai standar ekspor, yaitu tanpa pengawet kimiawi dan niranyapun berasal dari pohon kelapa yang tidak dipupuk dengan pupuk kimia.

"Para perajin gula semut Kebumen yang merupakan petani kelapa binaan Dinas Perkebunan dan Kehutanan Kebumen di Kecamatan Ayah dan Petanahan, memiliki pohon kelapa yang tak pernah dipupuk kimia. Sedangkan proses pembuatannya hanya menggunakan pengawet alami dari kapur sirih atau 'enjet'. Ternyata, persyaratan untuk ekspor bukan hanya itu," ungkap Kabid Perindustrian Dinas Perindustrian Perdagangan dan Pengelolaan Pasar (Disperindagsar) Kebumen, Ir Bambang Sunaryo MSc, usai pelatihan pembuatan gula semut program Kementrian Perindustrian yang diikuti 45 perajin gula kelapa Kebumen, di Balai Desa Karangbolong Kecamatan Ayah Kebumen, Jum'at (24/10/2014).

Permintaan gula semut Kebumen untuk ekspor selama ini menurut Bambang sebenarnya cukup tinggi. Pemanfaatannya sebagai pemanis makanan dan minuman yang lebih praktis dibandingkan gula kelapa biasa, menyebabkan gula ini sangat disukai konsumen luar negeri.

"Namun saat perajin mengurus dokumen ekspor, mereka terbentur ketiadaan sertifikasi ekspor. Padahal untuk mengurus sertifikasi perajin harus mengeluarkan dana puluhan juta rupiah dalam waktu yang lama, diantaranya untuk uji laboratorium." (Dwi/krjogja)

SUMBER: http://www.beritakebumen.info/2014/10/perajin-gula-semut-butuh-bapak-angkat.html#ixzz3HImcGlSY