Pasar Darurat Terminal Dibongkar
KEBUMEN- Medekati hari peresmian Pasar Prembun, pasar darurat di Terminal Prembun mulai dibongkar. Pembongkaran itu didasari oleh keinginan pedagang untuk segera pindah menempati lokasi pasar baru.
Di lokasi terminal itu terdapat 21 kios pindahan dari Pasar Prembun. Kios tersebut difungsikan untuk berjualan buah-buahan, sayur bumbu dapur, warung kelontong dan pakaian.
Salah satu pedagang, Hayatun (42) mengatakan, pasar darurat itu dibangun untuk menampung pegadang menyusul pembangunan Pasar Prembun. Jumlah pedagang yang pindah ke lokasi terminal relatif sedikit dibanding jumlah pedagang yang pindah ke Pasar Kabekelan. Namun, tingkat penjualan sangat rendah, sehingga pedagang menginginkan segera pindah ke lokasi pasar baru. ”Dari 21 kios, yang fungsi dulu hanya 14 kios, selebihnya gulung tikar,” katanya, kemarin.
Dia mengaku, sejak pindah ke lokasi terminal, pendapatan pedagang turun drastis. Jika saat di Pasar Prembun per hari bisa mendapatkan pemasukan kotor sebanyak Rp 2 juta, tetapi kini hanya Rp 500.000 per hari. ”Makanya pedagang ingin segera pindah,” ungkapnya.
Pedagang lain, Siti Ngatiyah (42) membenarkan hal tersebut. Dia menuturkan, lokasi pasar percontohan itu kondisinya lebih bersih, tetapi ukuran lapak lebih kecil dibanding lapak yang dahulu. Pedagang tak yakni semua dagangannya bisa dijajakan di lokasi tersebut. ”Dengan lapak kecil tanpa ada tempat penyimpanan, berarti pedagang harus punya gudang sendiri lagi. Atau kulakan dagangan dalam jumlah sedikit, menyesuaikan lokasi palak,”ujarnya.
Plt UPTD Unit Pasar Wilayah I, Gunardi melalui stafnya Ali Sugiyarto belum lama ini mengatakan, proyek pasar di lahan seluas 6.068 meter persegi itu dibangun kios Pemkab sebanyak 151 petak, kios swadaya sebanyak 36 petak yang masing-masing berukuran 2,5 x 3 meter. Untuk los dibangun sebanyak 54 lajur. Untuk satu lajurnya berukuran panjang 15 meter. Los tersebut rencananya akan menampung 422 pedagang. Sementara untuk jenis dagangan dibagi ke dalam tujuh blok, yakni untuk pedagang pakaian, daging, sayuran, buah, bumbu dapur dan jananan. Pihaknya yakin pasar tersebut akan menampung semua pedagang. (K42-45,88)
sumber : suaramerdeka.com