Diminta Tak Terjebak Figur ; Terkait Pencalonan Bupati
KEBUMEN - Semua pihak diminta tidak hanya terjebak membahas figur calon bupati (cabup), namun melalaikan persoalan lebih substansi terkait potensi daerah.
"Yang lebih dulu perlu didiskusikan, mengenai rencana pembangunan jangka panjang daerah (RPJPD) 2005-2025. Selain itu soal rencana pembanguna jangka menengah daerah (RPJMD), karena ini menjadi acuan siapa pun bupati yang terpilih untuk 2015-2020," tegas Miftah di Ruang Fraksi PKB DPRD Kebumen, kemarin.
Dia perlu mengingatkan hal itu, karena tidak ingi setelah terpilih menjadi bupati, baru membicarakan visi dan misi yang akan dijalankan. Bisa pula seperti selama ini, para bakal cabup berlomba membuat visi dan misi tanpa memahami apa yang sudah dituangkan dalam RPJPD dan RPJMD yang mengikat bagi kepala daerah terpilih.
Persoalan Kebumen
Dia mendorong instansi terkait di eksekutif, seperti Bappeda maupun partai politik serta DPRD dan KPU, mulai sekarang melakukan pendidikan politik mendiskusikan mengenai substansi persoalan Kebumen. Diskusi seputar RPJPD, RPJMD, visi dan misi serta potensi dan tantangan Kebumen lima tahun mendatang lebih mendesak dibanding bicara figur. Dengan demikian siapa pun yang terpilih menjadi bupati diharapkan telah memiliki gambaran dan tujuan jelas untuk membangun Kebumen.
Secara terpisah, Sekretaris DPD Partai Golkar Kebumen H Purwanto menyatakan, memiliki lima kursi DPRD 2014-2019 tidak akan mengusung calon sendiri. Sebab sesuai aturan ketentuan yang bisa mengajukan cabup peraih suara 15 persen di DPRD.
Purwanto mengakui, telah mendapat arahan dari Ketua DPD Partai Golkar Jateng agar merapat ke H Buyar Winarso. Sebab kepemimpinan Bupati Bupar Winarso selama empat tahun terakhir terbukti berhasil. "Kami akan mengusung Buyar Winarso menjadi cabup periode 2015-2020," tandas politisi dari Kecamatan Buluspesantren itu.
Dia mengakui, Buyar memang diusung PAN dan PPP pada Pilbup 2010 lalu. Namun memiliki kedekatan dengan Partai Golkar. (B3-32)
sumber : suaramerdeka