Gugah Sahur
“Thok..thok…thok…saur…saur, ….Pak Rw…Bu Rw, saur…saur, Pak Rt…Bu Rt…Saur…saur, Pak Kyai, Bu Nyai …saur…saur…, Ida, Ita..saur… saur “. Kata-kata itu berulang-ulang, dan dilanjutkan lagi “Ibu-ibu jalan A Yani, Jalan Pemuda, Jalan Kasuari, Gang Platuk, Jangane di nget, ben panas ..nggo saur kemepyar”.
Suara tersebut tiba-tiba memecah kesunyian malam di kampung Trukahan, kelurahan Kebumen , saban malam setiap pukul tiga hingga setengah empat pagi , dengan di selingi lagu-lagu islami, suara tersebut bagi warga setempat sudah tidak kaget lagi. Karena hampir 10 tahun terakhir ini setiap bulan puasa mesti ada.
Gugah sahur dengan media pengeras suara itu, menggantikan kebiasaan para pemuda setiap malam selalu berkeliling lingkungan, membunyikan berbagai alat musik, mulai dari galon air mineral kosong, kaleng biskuit, kaleng susu, hingga kentungan membangunkan warga untuk makan sahur, yang lima tahun terakhir kegiatan itu sudah tidak muncul lagi.
Kondisi yang menarik itu, merupakan prakarsa Doni sunarto (45), warga Rt. 2 Rw. I kelurahan Kebumen yang dirumahnya tersedia sound system, dan pengeras suara pasang permanen menggunakan antena besi setinggi 10 meter di atap rumah. Sehingga ketika dibunyikan, suaranya mencapai radius 200 m, atau satu wilayah rw I.
Doni, saat di temui di rumahnya mengungkapkan, perangkat tersebut merupakan inventaris milik paguyuban kematian “Among Tresno” dilingkungan warga Rw. I kelurahan Kebumen, yang ditempatkan dirumahnya selaku seksi woro-woro. Doni menambahkan, siaran yang dilakukan semata-mata hobi dan memberikan kabar waktu saur, tanda imsyak, dan buka puasa.
Diluar bulan puasa, perangkat tersebut sangat membantu bagi warga sekitar, untuk penyebarluasan informasi antara lain pengumuman akan ada gawe kerja bakti bersama, pertemuan dasa wisma, dan yang pokok ketika ada anggota keluarga paguyuban terdapat musibah kematian.
Sosok Doni dilingkungan Rw I Kelurahan Kebumen, sangat dikenal, ketika ada ivent-ivent pasti masuk jajaran panitia baik acara peringatan hari-hari besar nasional maupun agama.
Suara Indah
Kinanto (49) warga rt 4 yang jarak rumahnya kisaran 100 m, merasa cukup menikmati adanya prakarsa siaran tersebut, bahkan Nurul Aisyah (19) remaja masih satu Rw mengungkapkan, suara Bang Doni semakin indah ketika mengumumkan waktu sudah dekat dengan tanda buka puasa. (Kin)