Dibangun, Omzet Pasar Sruni Rp 2,19 Miliar/Bulan

KEBUMEN, suaramerdeka.com – Pembangunan pasar tradisional di Kebumen, termasuk Pasar Sruni, dilatarbelakangi bahwa pasar sebagai pusat perniagaan bagi masyarakat, memiliki peranan yang sangat penting bagi pergerakan roda perekonomian. Untuk itu perlu upaya penataan pasar-pasar tradisional, termasuk Pasar Sruni.

Kondisi pasar tradisional yang kumuh, becek serta gelap, kios dan los sudah banyak yang rusak, atap yang bocor, belum lagi tata letak pedagang yang tidak teratur sesuai jenis dagangan. Tentu kondisi tersebut sangat mempengaruhi daya saing.

“Saya berharap, keberadaan Pasar Sruni membawa manfaat yang optimal bagi pedagang, pembeli maupun masyarakat sekitar. Pada akhirnya akan meningkatkan taraf perekonomian serta kesejahteraan masyarakat,” ungkap Bupati Kebumen Buyar Winarso di sela-sela peresmian Pasar Sruni, Sabtu (23/5).

Kepala Dinas Perindagsar Azam Fatoni menambahkan, Pasar Desa Sruni, dibangun di atas lahan seluas 3.411 m2. Fasilitas yang dibangun antara lain kios, los, kamar mandi/wc, CCTV, mushola, tempat pembuangan sampah, drainase serta sanitasi.

“Anggaran pembangunan sebesar Rp 8 miliar bersumber dari APBN,” ujar Azam Fatoni.

Omzet Meningkat

Sebelum dibangun, jumlah kios di Pasar Sruni sebanyak 86 buah, los 22 lajur dibagi menjadi 638 petak, jumlah pedagang sebanyak 724 orang, dengan jumlah omzet rata-rata Rp 1.978.000.000/bulan.

Sedangkan setelah dibangun terdapat peningkatan, yakni jumlah kios menjadi 90 buah, los menjadi 27 lajur dibagi menjadi 667 petak. Jumlah pedagang menjadi 757 orang dengan jumlah omzet rata-rata Rp 2.198.216.000/bulan.

Guna menciptakan pasar yang ideal, imbuh Azam, Pemkab Kebumen telah membangun 16 pasar tradisional. Tahun 2011, telah dibangun tiga pasar tradisional yaitu Pasar Krakal, Pasar Ambal dan Pasar Ayah. Tahun 2012, dibangun lima pasar yaitu Pasar Tumenggungan, Pasar Prembun, Pasar Jatisari, Pasar Tlogopragoto serta Pasar Karanganyar.

Tahun 2013 dibangun dua pasar tradisional yaitu Pasar Kutowinangun dan Pasar Petanahan serta pada tahun 2014, dibangun enam pasar tradisional, yaitu Pasar Sruni, Pasar Rowokele, Pasar Banyumudal, Pasar Candirenggo, Pasar Hewan Karanganyar, serta Pasar Karanggayam.

(Supriyanto/CN19/SMNetwork)