Pasar Klegen Wonosari Diresmikan
KEBUMEN - Setelah beberapa tahun diperjuangakan, akhirnya pasar baru yang dibangun dari hasil swadaya masyarakat Desa Klegen Wonosari Kecamatan Klirong, Kebumen, kini terwujud.
Pasar yang dibangun atas inisiatif pedagang dan warga desa itu diresmikan untuk menggantikan pasar lama yang sudah tidak representatif.
Acara persemian Jumat (27/6) lalu diawali arak-arakan boyongan pedagang dari pasar lama ke pasar baru sejauh 200 meter yang dihadiri dua anggota Komisi C DPRD Kebumen Sri Hari dan Dian Lestari serta dimeriahkan kesenian Ebeg Desa Klegen Wonosari.
Camat Klirong Budi Suwanto menyatakan dibutuhkan lima tahun untuk mempersiapkan pasar yang lebih representatif bagi warga desa. Dia menuturkan, jika pembangunan pasar baru menunggu bantuan pemerintah, realisasinya akan memakan waktu yang lama sehingga pedagang, masyarakat serta panitia pembangunan berswadaya membangun pasar.
Budi Suwanto mengungkapkan dana yang telah digunakan untuk membangun pasar Klegen Wonosari sudah mencapai Rp 1 miliar. Untuk diketahui, Pasar Klegen Wonosari yang baru berdiri di atas lahan desa seluas 6.150 meter persegi, memiliki 33 kios, 8 los yang masing-masing los bisa ditempati 8 pedagang serta 125 bongo sementara yang terbuat dari bambu.
"Pasar ini akan dilengkapi pavingisasi dan penambahan fasilitas, seperti toilet dan tempat parkir," imbuh Budi.
Pasar Rakyat
Anggota Komisi C DPRD Kebumen Dian Lestari dari FPDIP mengungkapkan, Pasar Klegen Wonosari yang baru adalah rintisan pasar rakyat. Pasar itu diharapkan bisa bersaing dengan pasar modern yang kini marak berdiri di Kebumen.
"Ini pasar rintisan pasar rakyat, Inisiatifnya dari pedagang sendiri, dananya juga dri pedagang dan masyarakat. Mudah-mudahan bisa bersaing dengan pasar modern," tandas Dian Lestari. Di tempat yang sama anggota DPRD Kebumen Sri Hari Susanti dari FPKB mengungkapkan keyakinannya Pasar Klegen Wonosari akan ramai dikunjungi. Susanti juga berdialog dengan para pedagang.
Nurhayati, pedagang daging yang berdialog dengan anggota DPRD Susanti berharap agar pemerintah bisa memberikan tambahan modal bagi para pedagang melalui kredit dengan bunga ringan. "Kalau bisa saya dikasih bantuan modal," katanya.
Mendengar permintaan dari Nurhayati, Sri Hari Susanti berjanji akan memfasilitasi bantuan kredit melalui Badan Kredit Kecamatan (BKK) dan Kredit Usaha Rakyat (KUR) untuk disalurkan kepada para pedagang. "Nanti kami upayakan agar ada penyalur kredit dari BKK atau KUR. Kami juga akan sampaikan ke Pemda agar mau memberikan bantuan fasilitas di pasar ini," kata anggota Komisi C DPRD Kebumen itu. (B3-32)
suumber : suaramerdeka