Stok Kebutuhan Ramadhan Aman : Harga Daging Ayam Naik Rp 30.000/Kg

KEBUMEN - Masyarakat diminta tidak panik dan tidak melakukan pembelian secara berlebihan menjelang bulan Ramadhan.

Dinas Perindustrian Perdagangan dan Pengelolaan Pasar (Disperindagsar) Kebumen menjamin ketersediaan kebutuhan pokok masyarakat (kepokmas) aman.

Data Dinas Perindagsar Kebumen menunjukkan ketersediaan kebutuhan masyarakat masih aman. Seperti ketersediaan beras pada puasa dan Lebaran diperkirakan 11.743 ton, sementara stok yang tersedia mencapai 14.000 ton, stok 650 ton. Kebutuhan minyak goreng 696 ton stok 700 ton, stok  telur ayam ras 525 ton sementara kebutuhannya di perkirakan hanya 500 ton.

Selain itu, stok tepung terigu 500 ton dengan asumsi kebutuhan 468 ton. 

Kebutuhan daging ayam ras sebanyak 510 ton telah dicukupi stok 525 tono dan kebutuhan daging sapi 95 dengan stok 100 ton.

Untuk ketersediaan elpiji 3 kg, Juli direncanakan akan mendapat pasokan sebanyak 677.085 tabung atau mendapatkan tambahan 12 persen dari alokasi rata-rata bulanan 604.540 tabung.

"Kami juga meminta pada pedagang agar menambah stok barang sekitar 25-35 persen dari stok normal," ujar Kabid Perdagangan pada Disperindagsar Kebumen Siti Wahyuroh SE didampingi Kasi Perlindungan Konsumen Agung Patuh GA di Gedung Press Center, Rabu (25/6).

Harga Naik

Sementara itu, harga sebagian kebutuhan masyarakat di Kebumen mulai naik. Berdasarkan pantauan harga di sejumlah pasar tradisonal dan swalayan, komoditas yang mengalami kenaikan, yaitu telur ras dari Rp 17.800/kg menjadi Rp 19.000/kg atau naik 7 persen. Harga daging ayam ras naik 15 persen dari Rp 26.000/kg menjadi Rp 30.000/kg. Sedangkan untuk harga komoditi lain relatif stabil.

Siti Wahyuroh mengatakan, kenaikan harga komoditas itu disebabkan bukan karena kelangkaan. Namun adanya peningkatan permintaan pasar, karena musim hajatan masyarakat, seperti pernikahan, sunatan dan perayaan ruwahan.

Perempuan akrab dipanggil Cici itu menambahkan sebagai upaya antisipasi menghadapi bulan puasa dan Lebaran pihaknya mengintensifkan pemantauan perkembangan harga yang biasanya seminggu dua kali menjadi setiap hari. Mulai 9 Juni pemantauan dilakukan setiap hari, dengan lokasi pasar tradisional dan swalayan di wilayah Kebumen, Gombong, Karanganyar, Petanahan, Kutowinangun dan Prembun.

"Selain pemantauan ketersediaan harga dan distribusi kebutuhan pokok masyarakat, kami juga mengawasi produk pangan berupa makanan dan minuman kadaluarsa atau mengandung bahan kimia berbahaya," imbuh Agung Patuh. (J19-32)

sumber : suaramerdeka