Eksploitasi Batu Dengan Ledakan Sulit Dihentikan
KARANGSAMBUNG - Eksploitasi batu dengan peledakan di kawasan cagar alam geologi Karangsambung, hingga kini sulit dihentikan. Bahkan, di beberapa lokasi penambangan, dalam sehari peledakan dilakukan dua kali. Salah satu lokasi peledakan adalah Bukit Parang di Dukuh Watu Tumpang Desa/Kecamatan Karangsambung Kebumen yang dilakukan peledakan pada pukul 12.00 dan sore hari pukul 16.00.
Seusai diledakkan, bongkahan-bongkahan batu berukuran sedang langsung dimasukkan ke dalam bak truk. Sedangkan bongkahan besar dipecah-pecah secara manual oleh para pekerja sebelum dimuat ke truk. "Batu-batu ini akan dikirimkan ke pemesan di di luar Kebumen. Bukit ini ditambang karena menjadi hak milik perorangan juragan kami," ujar seorang pekerja pemecah batu di lokasi yang berjarak sekitar 100 meter dari Kampus Unit Pelaksana Teknis Balai Informasi dan Konservasi Kebumian Karangsambung (UPT BIKKK) Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) di Desa Karangsambung, Selasa (17/06/2014).
Bersebelahan dengan lokasi itu, nampak puluhan mahasiswa geologi sebuah perguruan tinggi tengah melakukan kuliah lapangan di beberapa situs batu berumur jutaan tahun ini.
Kepala Dukuh Watu Tumpang, Tasan, di ruang kerjanya,menjelaskan bahwa meskipun kawasan geologi Karangsambung sejak tahun 2006 oleh Pemerintah Pusat ditetapkan sebagai kawasan lindung, namun penambangan batu secara tak beraturan sulit dihentikan. "Tak henti-hentinya LIPI, pemerintah kecamatan, desa dan berbagai unsur masyarakat di sini berupaya melakukan pengertian kepada penambang, namun belum ada," ujar Tasan.
Sedangkan peneliti UPT BIKKK LIPI, Ir Chusni Anshori, memprihatinkan kondisi kerusakan situs-situs batu tua di Cagar Alam Karangsambung akibat eksploitasi serampangan.
"Rencananya situs Bukit Parang akan kami bebaskan dengan dana APBN tahun 2015 mendatang. Dengan pembebasan lahan itu pemilik tak bisa mengeksploitasinya lagi," ujarnya.(Dwi)
SUMBER: http://www.beritakebumen.info/2014/06/eksploitasi-batu-dengan-ledakan-sulit.html#ixzz34wqJXXVB