Anak PAUD dan TK Hijaukan Pantai Ayah

ADA pemandangan tak biasa di Minggu pagi (1/6) yang cerah di Pantai Logending, Kecamatan Ayah, Kebumen. Ratusan anak berseragam PAUD dan TK dengan wajah berseri berjalan beriringan masuk ke kawasan pasir di bibir pantai.

Lokasi yang dipilih untuk berkumpul anak-anak usia dini itu di sebelah selatan atau berdekatan dengan kawasan Perhutani Petak 15, Kecamatan Ayah. Ya, lokasi yang selama ini justru sepi dari wisatawan, karena memang dikenal paling tinggi tingkat abrasinya.

Namun dengan didampingi bunda PAUD dan para guru TK serta sejumlah pendamping dari Kelompok Peduli Lingkungan Pantai Selatan (KPL Pansela), anak-anak tersebut berdiri dan berbaris dengan tertib. Mereka datang dari tiga desa yang berada di kawasan pantai, yakni Desa Ayah, Karangduwur, dan Argopeni.

Tak berapa lama, penggiat lingkungan hutan mangrove dan pembina KPL Pansela Kecamatan Ayah, Sukamsi, segera memberikan pengarahan dengan gaya bahasa yang mudah dicerna anak-anak. Maklumlah, kali ini Sukamsi harus berbicara serius, yakni mengajak anak-anak PAUD dan TK untuk mencintai lingkungan dan menyelamatkan pantai dari abrasi dan kerusakan lingkungan.

"Sengaja kami ajak anak-anak usia dini supaya sejak awal tertanam dalam memori otak anak ini untuk mencintai lingkungan desanya di pesisir. Alhamdulillah respons anak-anak desa pesisir ini luar biasa karena dengan bimbingan guru mereka antusias diajak menanam bakau di pantai."

Menurut Sukamsi, pagi itu selama sekitar tiga jam anak-anak asyik menanam bakau sembari bermain pasir. Ada sekitar 500 bibit bakau yang ditanam oleh anak-anak bersama bunda PAUD dan guru TK Sserta aktivis KPL Pansela. Sengaja kali pertama dihijaukan kawasan pantai di sebelah timur dan ujung selatan Pantai Logending untuk memulihkan lingkungan pantai tersebut dari kerusakan alam.

Sukamsi menjelaskan, manfaat mangrove sebenarnya  multifungsi Yakni untuk menyelamatkan dan melindungi ekosistem pantai, menetralisir air laut yang asin menjadi tawar dengan akar bakau serta mencegah angin laut langsung ke darat. (Komper Wardopo-78)

sumber : suaramerdeka