Kerajinan Kebumen
KEBUMEN - Pokja Ruang Belajar Masyarakat (RBM) Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan (PNPM MD) Kebumen mengajak wartawan lokal Kebumen baik Media cetak maupun media elektronik untuk meliput kerajinan anyaman pandan di Desa Grenggeng Kecamatan Karanganyar Kebumen dan Kerajinan Batik Tulis di Desa Tanuraksan Kebumen, Kamis (14/11). Sekretaris Pokja RBM Haris Hargiantara menjelaskan kegiatan tersebut bertujuan untuk mempublikasikan potensi desa sehingga bisa memacu desa-desa yang lain untuk lebih giat lagi dalam mengelola potensi yang ada di desanya.
Ketua Klaster Anyaman Pandan Kabupaten Kebumen Sarno menjelaskan, di Kebumen terdapat sekitar 12.000 orang pengrajin yang tersebar di 5 (lima) Kecamatan yaitu Kecamatan Karanganyar, Kecamatan Karanggayam, Kecamatan Gombong, Kecamatan Sempor dan kecamatan Adimulyo. Hasil anyaman pandan di pasarkan di daerah Yogyakarta, Solo, Tasikmalaya, Bali dan Jakarta. Sarno berharap kepada Pemerintah Kabupaten Kebumen untuk dapat menstabilkan harga anyaman pandan di pasaran, serta tersedianya ruang untuk pameran.
Seperti yang dilakukan oleh Sakinem (55) warga Desa Grenggeng Kecamatan Karanganyar. Ibu dari 3 putra dan nenek dari 5 cucu ini setiap hari, setelah selesai mengerjakan pekerjaan sebagai ibu rumah tangga, mengisi waktu luangnya untuk menganyam. Bahan baku yang dibeli 1 kg dengan harga Rp 14.000,- dapat dibuat menjadi 5 complong (barang setengah jadi) dengan ukuran 50x50 cm. 1 (satu) complong dijual dengan harga Rp 7.000,- oleh pengepul yang ada di Desa Grenggeng.
Sementara itu beda lagi dengan yang dilakukan Maryono, Putra dari Slamet Riyanto pemilik UD Pancuranmas Handycraft di Desa Grenggeng Kecamatan Karanganyar, dibantu 70 orang pekerjanya, membeli complong dari masyarakat sekitar untuk selanjutnya diolah menjadi kerajinan yang bernilai jual tinggi. Usaha yang sudah digelutinya sejak 3 tahun lalu itu selalu mendapat pesanan dari kota-kota besar di Indonesia, bahkan biasanya untuk di ekspor ke luar negeri. Maryono berharap, suatu saat dapat ekspor sendiri ke luar negeri.
Batik Kebumen
Dengan diakuinya Tanuraksan sebagai Kampung batik, usaha yang dijalani Hikmah Warga Tanuraksan Kebumen banyak mengalami kemajuan, dan berusaha terus untuk membuat batik yang lebih bervariatif. Dibantu 50 orang karyawannya dalam 1 minggu mampu menghasilkan ratusan lembar kain batik tulis dan cap. Harga batik cap bervariatif antara Rp 70 ribu sampai Rp 100 ribu. Sedangkan batik tulis di atas Rp 100 ribu sampai Rp 500 ribu.