Gumuk Pasir jadi Tambak Udang

PURING - Gumuk pasir di kawasan pesisir Pantai Bopong di Desa Surorejan, Kecamatan Puring, Kebumen dikeruk. Rencananya kedudukan yang berada sekitar 50 meter dari bibir pantai selatan itu akan dijadikan sebagai tambak udang.

Dari pantauan Suara Merdeka, Jum'at (9/5) di lokasi itu telah dikeduk ukuran 50x50 meter dengan kedalaman sekitar satu meter.

Di sekitar lokasi kedukan tampak batang pohon cemara laut yang mati akibat tercerabut alat berat. Namun aktivitas pengedukan sudah berhenti lantaran mendapatkan protes dari warga yang tidak setuju.

Sekretaris Desa Surorejan Dalyono mengakui memprakarsai pengedukan gumuk pasir tersebut untuk dijadikan tambak udang. Karena mendapatkan protes dari sebagian masyarakat, akhirnya untuk sementara alat berat yang telah beroperasi membuat kolam dihentikan.

"Karena kawasan yang menjadi lokasi ini merupakan tanah pertahanan, kami sedang mengajukan izin kepada Kodim 0709 Kebumne. Secara lisan, kami mendapatkan izin namun masih menunggu hitam di atas putihnya," klaim Dalyono saat ditemui Suara Merdeka tidak jauh dari lokasi pengedukan.

Dinilai Cocok

Saat ini, Dalyono bersama 12 petani lain membentuk Kelompok Vaname Jaya. Mereka akan memindahkan lokasi pembuatan kolam di tanah gege yang sebelumnya dikelola petani untuk budidaya tanaman semangka dan singkong. Lokasinya sekitar 50 meter di sebelah utara gumuk pasir. Rencananya di area itu akan dibuat 13 kolam ukuran 50x25 meter dengan kedalaman satu meter.

"Kalau lokasi yang baru ini tidak ada masalah. Apalagi petani sudah tidak sabar untuk segera memiliki tambak udang jenis vaname," imbuhnya.

Dalyono menjelaskan, ide membudidayakan udang vaname setelah mereka studi banding ke pesisir selatan Purworejo yang sukses membudidayakan udang. Apalagi setelah melihat potensi yang ada, pesisir Desa Surorejan dinilai cocok untuk membudidayakan udang yang hidup di air payau tersebut.

"Untuk mendapatkan air tawar cukup dibor dua peralon, sedangkan untuk menginginkan air asin dibor lebih dalam," ujarnya seraya menyebutkan budidaya udang modalnya cukup besar, yakni untuk satu kolam ukuran 50x25 meter dari awal sampai panen diperlukan modal Rp 110 juta.

Adapun masa pemeliharaan udang vaname hingga panen antara 62-81 hari. Harganya untuk udang ukuran 50 pieces/kg mencapai Rp 116.000/kg. Untuk ukuran itu dibutuhkan lama pemeliharaan sekitar 75 hari.

"Kami yakin, budidaya ikan ini akan berhasil. Setelah melihat hasilnya, tunggu saja yang awalnya menentang pasti akan ikut-ikutan," ujarnya. (J19-32)

sumber : suaramerdeka