23 Persen Koperasi Mati Suri : Dekopin Gelar Pembinaan

KEBUMEN - Dari 505 koperasi yang berdiri di Kebumen, 385 koperasi dinyatakan masih aktif. Sisanya sejumlah 120 koperasi atau sekitar 23% tidak aktif. Koperasi yang mati suri sebagian besar Koperasi Unit Desa (KUD) dan koperasi tani.

Demikian disampaikan oleh Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Kebumen, Maskhemi, di sela-sela menjadi narasumber Pembinaan Koperasi yang digelar Dewan Koperasi Indonesia (Dekopin) Kebumen di gedung PLUT-KUMKM Kebumen, Kamis (24/4). Pembinaan koperasi yang dibuka oleh Wakil Bupati Djuwarni tersebut diikuti oleh puluhan pengurus dan kepala cabang koperasi di Kebumen.

"Untuk koperasi yang aktif kondisinya bervariasi. Ada yang sudah bagus, ada yang baru mulai dan ada yang masih terseok-seok. Koperasi yang masih terseok-seok inilah utamanya yang membutuhkan pembinaan," ujar maskhemi kepada Suara merdeka.

Maskhemi berharap, dengan pembinaan dan pelatihan, koperasi tersebut akan bisa bangkit kembali, tumbuh berkembang menjadi koperasi yang lebih baik. Upaya lain dari pemerintah kabupaten, pihaknya memiliki petugas penyuluh lapangan yang melakukan pembinaan terhadap koperasi.

Ubah Mindset

Saat ini pihaknya memiliki gedung Pusat Layanan Usaha Terpadu (PLUT) yang menyediakan klinik untuk konsultasi bertanya termasuk memasarkan produk koperasi dan UMKM.

"Selain titip barang mereka bisa datang untuk berlatih atau konsultasi dengan para konsultan," imbuhnya.

Selain itu, dari pemerintah pusat juga ada bantuan alat kepada koperasi seperti alat pemecah batu, pembangunan Pasar Sadangkulon, homestay di Menganti, memfasilitasi pelatihan produksi gula semut, memberi bantuan alat dan memberikan mesin jahit.

"Kalau koperasi kekurangan modal bisa pinjam ke Lembaga Pengelola Dana Bergulir (LPDB) dengan bunga yang sangat ringan," ujarnya.

Ketua Dekopin Kebumen, Joko Sutrisno, mengatakan, pembinaan koperasi merupakan program Dekopin untuk menggerakkan koperasi dalam rangka menghadapi persaingan global. Melalui kegiatan ini akan mengubah mindset berkoperasi. Ritail koperasi harus digerakkan agar tidak semakin tertinggal dengan lembaga keuangan lainnya.

"Harus ada kebersamaan dan keseimbangan dari pemangku kepentingan untuk mengembangkan koperasi," ujarnya.

Wakil Bupati Kebumen Djuwarni meminta koperasi di Kebumen mengimbangi perkembangan perekonomian global, serta aktif melaksanakan kegiatan yang menunjang kemajuan koperasi. Koperasi diminta melaksanakan ekspansi usaha dan melakukan jemput bola pelayanan kepada anggota secara profesional.

"Koperasi juga harus meningkatkan SDM pengelola sesuai dengan tuntutan serta perkembangan," tandasnya. (J19-78)

 

sumber : suaramerdeka