Hadapi Lebaran, 32 Pos Kesehatan Disiapkan
KEBUMEN - Dalam Rangka menyambut arus mudik dan balik hari raya Idul Fitri 1433 H, Dinas Kesehatan Kebumen menyiapkan 32 pos kesehatan. Pos Kesehatan akan didirikan di sepanjang jalur utama dan alternatif yang dilalui pemudik, tempat umum dan kawasan objek wisata.
Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan (Yankes) pada Dinas Kesehatan Kebumen, dokter H Pudjo Trimakno menyampaikan pos kesehatan di sepanjang jalur mudik didirikan mulai H-7 sampai dengan H+7. Sedangkan pos kesehatan di lokasi onjek wisata dilaksanakan mulai H+1 sampai H+10.
"Pos kesehatan akan didirikan mulai dari perbatasan Kebumen-Banyumas di Jalan Raya Desa Kretek Rowokele, RM Sari Bahari, Pasar Gombong, Pertigaan Karangbolong, SPBU Kedung puji Gombong, Karanganyar, RM Yunani 19, RS PKU Sruweng, SPBU Soka Baru, Pasar Jatisari, Stasiun Kereta Api, Terminal Kebumen, Pasar Kebumen, Rest Area Efisiensi, PAM Kutowinangun, dan Pos Prembun," terangnya.
Sedangkan di jalur alternatif sepanjang jalan Daendels didirikan pos kesehatan di Puskesmas Klirong dan Puskesmas Ambal I. Selain itu, di sejumlah objek juga akan didirikan pos kesehatan. Antara lain, Pantai Pasir, Karangbolong, Suwuk, Petanahan, Ambal, Rowo, Pemandian Air Panas Krakal, Pasar Blekatuk, Waduk Wadaslintang, Benteng Van Der Wijck, Wisata Jembangan.
"Selain petugas medis, setiap pos kesehatan dilengkapi obat-obatan, peralatan penanganan gawat darurat, hingga mobil ambulans," ujar Pudjo di Gedung Press Center Kebumen, Rabu (1/8).
Pantau Makanan
Selain mendirikan pos kesehatan, pihaknya juga menyiapkan sebanyak 35 Puskesmas rujukan akan buka selama 24 jam.
Adapun rumah sakit rujukan yang ialah RSUD Kebumen, RS PKU Muhammadiyah Gombong, RSU Palang Biru Gombong, RSU Purbowangi, RS PKU Muhammadiyah Sruweng, RSU Purwogondo, RSI Siti Khotijah dan RS Permata Medika.
"Jika ada kecelakaan maupun kejadian gawat darurat, pasien akan langsung dirujuk ke rumah sakit terdekat," ujarnya.
Selain kesiapan untuk arus mudik dan wisata, dr Pudjo melanjutkan pihaknya bersama Disperindagsar dan Satpol PP juga melakukan pemantauan makanan dan minuman kemasan. Hal itu untuk mengantisipasi beredarnya makanan dan minuman kadaluwarsa untuk melindungi masyarakat dari bahaya keracunan makanan dan minuman.
"Sebenarnya, pemantauan makanan dan minuman rutin dilaksanakan tiga bulan sekali. Namun dalam rangka meningkatkan kewaspadaan menjelang Lebaran, pemantauan lebih diintensifkan," ujarnya seraya menyebutkan pihaknya juga melakukan pengawasan penyakit impor yang berasar dari pendatang maupun pemudik seperti hepatitis, demam berdarah, malaria, dan TBC. (J19-91)
sumber suaramerdeka