Rintisan Agrowisata Seboro Panen Kelengkeng Perdana
KEBUMEN - Tanaman kelengkeng yang dibudidayakan oleh petani di Desa Seboro, Kecamatan Sadang, Kebumen, melalui program Sentra Pemberdayaan Tani (SPT) binaan Yayasan Obor Tani mulai membuahkan hasil. Sekitar 1.500 pohon kelengkeng yang tersebar di 6,7 hektare lahan di Dusun Gentan sebagian sudah berbuah mulai bisa dipanen.
Panen perdana buah kelengkeng di kawasan rintisan agrowisata itu dilakukan oleh Bupati Kebumen Buyar Winarso, Rabu (12/3). Panen dilakukan bersama Wakil Ketua Yayasan Obor Tani Gatot Aji Sutopo dan Pemimpin Cabang Bank Jateng Kebumen Yusuf Edhy serta para pejabat terkait.
Wakil Ketua Yayasan Obor Tani Gatot Aji Sutopo bangga karena provokasi yang dilakukan kepada para petani berhasil. Ide pengembangan kawasan agrowisata tersebut dimulai dari tahun 2008, yakni mulai pembangunan embung termasuk inisasi dari Rustriningsih. Sedangkan penanaman bibit pohon kelengkeng dilakukan tahun 2011.
"Saat ini panen kelengkeng baru bisa dilakukan 10 % hingga 20% pohon," ujar Gatot Aji Sutopo di sela-sela acara.
32 Embung
Gatot menyebutkan Yayasan Obor Tani telah membuat 32 embung di wilayah Jateng dan DIY. Di Kebumen tiga embung dibuat di Kecamatan Sadang yakni di Desa Seboro, Wonosari, dan Cangkring. Pembangunan didukung oleh CSR perusahaan salah satunya dari Bank Jateng.
"Harapannya, Agrowisata di Sadang bisa seperti di Gunungkidul yang menghasilkan rata-rata Rp 9 juta/hari," ujar Gatot Aji Sutopo berharap Pemkab Kebumen dapat memperbaiki infrastruktur terutama jalan menuju lokasi kawasan itu.
Bupati Kebumen Buyar Winarso menyampaikan, pembangunan infrastruktur di Kecamatan Sadang dilakukan secara bertahap. Salah satunya, pihaknya akan membangun jembatan nyai Ibu yang membelah Sungai Luk Ulo. Jembatan itu sangat vital karena menyambungkan Kecamatan Sadang dengan Kecamatan Karangsambung dan Alian. Selain itu revitalisasi pasar desa juga terus dilakukan.
Salah satu petani kelengkeng, Tanto (60) mengatakan, dalam sejarahnya baru pertama di Desa Seboro membudidayakan buah kelengkeng. Apalagi, tanaman kelengkeng yang berbuah mudah dijangkau. Karena belum terbiasa, banyak anak-anak yang iseng memetik buah secara sembarangan. (J19-78)
sumber : suaramerdeka