Pedagang Buah dan Sayur Merugi

 

KEBUMEN - Abu yang menyelimuti Kabupaten Kebumen beberapa hari terakhir memang cukup merepotkan sejumlah pihak. Selain jalur transportasi yang terhambat, sejumlah pedagang buah dan sayuran juga mengaku merugi.

Soyin (42), salah seorang pedagang buah mengatakan, abu yang terkena buah memang tidak saja membuat tampilan buahnya menjadi tidak menarik. Abu tersebut juga dapat merusak buah yang ada. Terutama untuk buah rambutan.

"Ini saja banyak buah yang busuk. Jadi tidak bisa dijual lagi. Harus dipisahkan buah yang baik dan yang busuk," ujar Soyin saat ditemui, kemarin.

Hal serupa juga diakui Sriatun (36), pedagang buah di sekitar Pasar Tumenggungan, Kebumen.

Bahkan untuk menghindari kerusakan yang menyuluh, Jumat (14/2), dan Sabtu (15/2) lalu, dirinya memilih tidak berjualan.

Cabai Naik

"Padahal dalam sehari biasanya bisa dapat di atas Rp 500 ribu. Tapi kemarin kita tutup dulu," imbuh Sri.

Berbeda dengan Soyin Nano (44) seorang penjual sayur di Pasar Tumenggungan mengatakan saat hujan abu tersebut sempat membuat kenaikan harga pada sejumlah sayuran. Kenaikan harga itu diakuinya bisa sampai 25 persen.

Seperti cabai rawit, bila biasanya harganya Rp 30 ribu per kilogram, kemarin bisa sampai kisaran Rp 40 ribu per kilogram. Sedangkan harga kubis semula Rp 2 ribu per kilogram naik menjadi Rp 2.500 per kilogram.

Bahkan karena harga kulakan terlalu tinggi, dirinya juga harus mencari dagangan dari daerah lain.

Seperti cabai diakuinya harus mendatangkan dari magelang meski biasanya mengambil dari Wonosobo.

"Kalau baranganya memang ada, cuma harganya mahal. itu pun terlihat jelek karena terkena abu. Pembeli pun juga berkurang," imbuh Nano.

Berbeda lagid engan Muslimah (51), penjual makanan di Jalan Kusuma. Dia mengakui untuk menghindari kerugian memilih untuk menutup warungnya.

Pasalnya, ketika nekad berjualan dia tidak dapat untuk namun justru banyak rugi.

"Sabtu (15/2) lalu memang saya sempat mencoba buka tapi jarang orang yang beli. Padahal untuk makanan jadi seperti ini kalau tidak laku bisa repot," tutur Muslimah. (dwa, B3-52)

sumber : suaramerdeka