TNI Siapkan 200 Personel ; Siaga Bencana

 

KEBUMEN - Banyaknya bencana alam yang melanda sejumlah daerah, membuat institusi Polri turut menyiagakan pasukan dan peralatan SAR. Polres Kebumen menyiapkan sekitar 200 personel yang tergabung dalam pasukan siaga bencana alam.

Guna mengecek kesiapan personel dan peralatan, Polres Kebumen melaksanakan Apel Gelar Pasukan dan Perlengkapan SAR di halaman Mapolres Kebumen, Rabu (22/1). Apel dipimpin oleh Kapolres AKBP Faizal tersebut Polres Kebumen. Dalam kesempatan itu juga disiapkan pula peralatan SAR berupa velbed alumunium, tenda plenton, dan perahu karet beserta perlengkapannya dan peralatan komunikasi.

Kapolres Kebumen AKBP Faizal menyampaikan, cuaca ekstrem yang ditandai hujan deras berkepanjangan melanda hampir di seluruh wilayah Indonesia. Kondisi itu menyebabkan meningkatnya genangan air atau banjir, melumpuhkan beberapa lajur lalu lintas, tanah longsor, serta rawan penyakit.

"Untuk itu, kita harus mampu bergerak cepat, tepat dan efisien apabila sewaktu-waktu terjadi bencana alam," ujar AKBP Faizal kepada wartawan di sela-sela gelar pasukan.

Siap Bersinergi

Dalam penanganan bencana, pihaknya siap bersinergi dengan Pemkab Kebumen dalam hal ini Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) maupun dengan unsur TNI. Bagaimanapun bencana alam tidak bisa hanya diatasi oleh satu sektor saja. "Dengan begitu harus bersinergi antar lintas sektor," ujarnya.

Lebih lanjut Faizal menambahkan, apel gelar pasukan itu dilaksanakan serentak di seluruh Polda di Indonesia.

Tujuannya untuk mengecek kesiapsiagaan anggota Polri dan perlengkapan yang akan digunakan dalam menghadapi bencana alam.

Saat membacakan amanat Kapolda Jateng Irjen Pol Dwi Priyatno, dia menekankan setiap personel yang tergabung dalam pasukan siaga bencana alam harus setiap saat memantau perkembangan situasi dan kondisi cuaca, iklim dan perubahan alam yang terjadi.

Utamanya terhadap wialyah rawan bencana alam, serta melaksanakan monitoring, dan mensiapsiagakan pasukan agar selalu siap digunakan apabila sewaktu-waktu terjadi bencana alam.

"Harapannya, musibah bencana alam dapat diminimalisasi kerugian atau jumlah korbannya," ujarnya. (J19-91)

sumber : suaramerdeka