Persediaan Urea Mengkhawatirkan ; Di Gudang Pusri Tinggal Satu Ton

 

KEBUMEN - Persediaan urea untuk kebutuhan petani musim tanam kali mengkhawatirkan. Di Gudang Pusri Gombong, Kebumen tinggal tersisa satu ton.

Padahal menurut aturan, stok aman di gudang itu harus memenuhi untuk tiga minggu ke depan minimal 1.500 ton.

Rabu (15/1), gudang yang berkapasitas 5.000 ton itu tampak longgar. Para pekerja bongkar muat pupuk pun terlihat duduk santai. Sebagian tiduran di atas tumpukan urea yang tinggal sedikit itu.

Kasi Perlindungan Konsumen pada Dinas Perindustrian Perdagangan dan Pengelolaan Pasar (Disperindagsar) Kabupaten Kebumen Agung Patuh mengecek langsung ke gudang di Jalan Gombong - Puring tersebut, kemarin. Ia didampingi Koordinator Distributor pupuk Kabupaten Kebumen Wahid Soleh.

"Kami selaku distributor pupuk di Kebumen sangat sedih melihat kondisi ini," kata Wahid Soleh sambil beranjak meninggalkan gudang Pusri yang tampak longgar itu.

Petugas Pusri Kabupaten (PPK) Purwanto dan Kepala Gudang Pusri Kebumen Mamat mengaku sudah melaporkan kepada pihak provinsi terkait minimnya persediaan urea di gudang tersebut. Laporan itu juga sudah diteruskan ke pusat.

"Kami saat ini masih menunggu sisa urea yang belum terangkut dari gudang lini dua di Cilacap sebanyak 1.400 ton," kata Purwanto yang mengaku tidak mengetahui kapan pengirimannya.

Tanam Tiga Kali

Dikatakan Purwanto, kemarin, sedianya mendistribusikan Urea sebanyak 190 ton. Namun sebanyak 182 ton belum ada di gudang, sehingga hanya terlayani delapan ton untuk tebusan distributor yang ada di Kebumen. Sebanyak 10 ton lainnya yang merupakan sisa delivery order (DO) 1 Januari - 10 Januari, 9 ton di antaranya disalurkan kemarin, sehingga tinggal tersisa satu ton.

Agung Patuh yang juga Penyidik Pegawai negeri Sipil (PPNS) Perlindungan Konsumen menjelaskan, terkait persediaan urea yang mengkhawatirkan di gudang Pusri itu ditindaklanjuti dengan membuat berita acara. Menurutnya, keterbatasan stok gudang Pusri itu dapat mengakibatkan terhambatnya pemenuhan kebutuhan pupuk pada petani. "Kami meminta kepada PT Pusri sebagai produsen segera mengupayakan ketersediaan stok secara maksimal," katanya.

Agung Patuh menambahkan, kebutuhan urea pada Januari ini masih tinggi, mengingat banyak petani yang tanam sampai tiga kali akibat banjir. Sehingga, pemupukan yang dilakukan para petani pun berlipat. (K5-78)

sumber : suaramerdeka