17 Tahun Plan Indonesia Dampingi Hak Anak ; Gandeng 41 Lembaga

 

ADA pertemuan tentu ada perpisahan. Setelah sejak 1996 Plan Indonesia giat berkecimpung mendampingi hak-hak anak di pedesaan Kabupaten Kebumen, secara resmi Selasa (3/12) kemarin mereka mengakhiri tugas di daerah tersebut.

Menandai berakhirnya kegiatan lembaga nirlaba itu, serangkaian itu, serangkaian acara dikemas secara apik, berkesan penuh nuansa anak dan remaja dihelat di Hotel Candisari, Karanganyar, Kebumen. Acara pun dihadiri oleh Wakil Bupati Kebumen Djuwarni AMd Pd, Pimpinan Plan Indonesia Myma Remata Evora, Jahludin dari Kemendagri serta pemilik Candisari Group yang juga Ketua Iwapi Kebumen Hj Sutini Seger Sudrajat.

Diawali tarian penyambutan tamu, serta seni angklung siswa SDN 2 Kajoran Karanggayam, dilanjutkan tari merak dan ditutup pentas teater siswi-siswi SMK Karanggayam. Yang membanggakan, selama 17 tahun Plan Indonesia Program Unit (PU) Kebumen memperjuangkan hak-hak anak, berbagai prestasi anak Kebumen pun diraih.

Paling fenomenal tentu dari kegiatan dampingan anak itu mengantarkan Kebumen menuju Kota Layak Anak. Bahkan lewat forum perlindungan anak berbasis masyarakat, mengantarkan dua remaja aktivis radio komunitas anak di Kecamatan Karangsambung, Nur Septiyani, dan Afita Purwaningsih, meraih penghargaan Ulrich Award dari Jerman.

Minta Dilanjutkan

Menurut Pimpinan Progam Unit Plan Kebumen Amirudin, selama 17 tahun pihaknya telah bermitra dengan 41 lembaga pemerintah dan non pemerintah di Kebumen. "Kami memang mengakhiri kegiatan di Kebumen, naun ini bukan perpisahan selamanya," ujar lelaki asal Sulawesi yang 12 tahun tinggal di Kebumen.

Menurut Pimpinan Plan Indonesia Mirnya Remata Evora alias Mingming, setelah berbagai program hak anak dan perlindungan anak berakhir, pihaknya berharap bisa dilanjutkan Pemkab Kebumen. Seperti saat menutup kegiatan serupa di Kabupaten Dompu, Mingming optimis Pemkab Kebumen akan menindaklanjuti dan mengembangkan program perlindungan anak.

Wakil Bupati Kebumen Djuwarni mengaku amat terkesan dan bangga dengan berbagai kegiatan Plan di daerahnya. Apalagi salah satu kegiatan itu telah membuahkan prestasi bagi Kebumen sebagai Kota Layak Anak.

"Kami serius mendorong terwujudnya Kebumen sebagai Kota Layak Anak. Pembenahan fasilitas Alun-alun, pembangunan Taman Kota HM Sarbini adalah contoh bangunan publik yang saat ini paling banyak dinikmati anak-anak setiap hari Minggu dan tiap sore hari," tanda Djuwarni.

Dia menyatakan, kepedulian Pemkab diwujudkan dalam menetapkan Perda Nomor 3 Tahun 2013 tentang Penyelenggaraan Perlindungan Anak. Apa yang telah banyak dilakukan Plan bisa dikembangkan Pemkab bersama komponen masyarakat mewujudkan perlindungan dan anak di Kebumen. (Komper Wardopo-91)

sumber ; suaramerdeka