Bekas Penambangan Pasir Luk ULo Terancam Longsor
KEBUMEN - Bekas penambangan pasir Luk Ulo di Kelurahan Panjer, Kecamatan/Kabupaten Kebumen membentuk palung. Jurang di dasar Sungai Luk Ulo itu semakin dalam menyusun penambangan pasir yang tidak kunjung berhenti hingga sekarang.
Kondisi tersebut membahayakan karena berada di sekitar jembatan kereta api. Longsor yang sudah berkali-kali itu pun bakal mengancam lagi.
Di lokasi tersebut berdekatan dengan perumahan penduduk. Tiga rumah telah hilang akibat longsor. Rumah itu milik Mundir, Pawit dan Slamet. Masing-masing telah pindah ke tempat yang lebih aman.
Kini, ancaman selanjutnya yakni rumah milik Satiman (50) dan deretan rumah lainnya di Gang Gereja, Kelurahan Panjer. "Dibilang takut, jelas takut. Tapi mau gimana lagi, lha wong rumah saya di sini," kata Satiman pasrah.
Ia pun tidak banyak berharap kepada pihak terkait untuk menangani keursakan Sungai Luk Ulo di belakang rumahnya itu. Pasalnya, semakin hari kerusakannya kian parah. Bahkan disadari Satiman, sewaktu-waktu bisa menenggelamkan rumah miliknya dan rumah para tetangga. "Yang jelas, selama masih ada penambang pasir Luk Ulo, kerusakan lingkungannya tidak akan bisa ditangani," katanya.
Gunakan Begu
Bahkan penambangan pasir di sungai sepanjang 62 kilometer itu semakin menjadi-jadi. Tidak hanya mesin sedot, sejumlah pengusaha penambangan pasir Luk Ulo justru menggunakan begu.
Lebih lanjut, selain membentuk palung, penambangan pasir Luk Ulo juga menjadikan permukaan sungai rata dari hulu ke hilir. Padahal, daerah hulu yang berada di pegunungan itu mestinya lebih tinggi. (K5-91)
sumber : suaramerdeka