Batik Gemeksekti Siap Bersaing dalam Kualitas dan Inovasi

 

JIKA melintasi Jalan Karangsambung, memasuki Desa Gemeksekti, Kecamatan Kebumen. Anda akan disambut oleh sebuah gapura selamat datang "Kampung Batik Kebumen". Kendati belum setenar kampung batik Laweyan di Solo, Gemeksekti layak menyandang predikat sebagai kampung batik.

Ya, Desa Gemeksekti merupakan salah satu sentra kerajinan batik Kebumen. Desa lain yang banyak juga terdapat perajin batik ialah di Desa Jemur, Kecamatan Pejagoan dan Desa Seliling Kecamatan Alian. Ketiga kecamatan itu saat ini telah tergabung dalam batik Lawet Sakti.

Di Desa Gemeksekti sendiri terdapat dua dusun yang menjadi sentra para perajin yakni Dusun Tanuraksan dan Dusun Watubarut. Di dua dusun itu terdapat ratusan perajin batik tulis yang dengan tangan terampil mereka menghasilkan batik khas Kebumen yang dikenal dengan keunikan motif dan warnanya.

Sebagian besar mereka tergabung dalam kelompok-kelompok batik, namun ada pula yang masih merupakan pembatik rumahan. Adapun salah satu toko batik yang telah berdiri adalah toko batik Sekar Jagad yang tidak lain milik mantan Kepala Desa Gemeksekti Imron dan Istrinya Hikmah. Sebenarnya banyak pula pedagang batik, namun mereka masih berjualan batik di rumah-rumah.

Makin Diperhitungkan

Adapun showroom center dan workshop Batik Sekar Jagad berada di Jalan Karangsambung RT 06 RW 02 Dusun Tanuraksan. Lokasi tersebut sekaligus dipakai memproduksi batik tulis. Di tempat itu juga kerapkali dimanfaatkan para perajin batik berkumpuk untuk mengikuti pelatihan yang diselenggarakan Pemkab Kebumen.

Hikmah yang merupakan Bendahara Paguyuban Batik Lawet Sakti Kebumen mengakui, batik tulis khas Kebumen semakin diperhitungkan dalam khasanah batik Nusantara. Kekuatan pada motif dan desain yang unik membuat batik tulis khas yang bisa sejajar dengan batik dari Pekalongan, Yogya, maupun Solo.

Tidak hanya dari motif, dari aspek pewarnaan batik Kebumen juga telah mengalami peningkatan kualitas. Jika dahulu dalam pewarnaan perajin masih mengandalkan insting perajin, sekarang ini sebagian besar telah mengetahui formulasi yang benar. Sehingga kualitas warna batik Kebumen benar-benar sudah bisa bersaing.

"Dengan seringnya mengikuti pelatihan, para pembatik semakin maju," ujar Hikmah yang memiliki lebih dari 30 mitra pembatik tulis.

Sekretaris Kelompok Kerja (Pokja) Ruang Belajar Masyarakat Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan (PNPM-MP) Kebumen Haris Hargiantara mengatakan potensi batik tulis di Kebumen sangat bagus.

Desa-desa lain juga memiliki potensi yang tidak kalah hebat, seperti Desa Grenggeng, Karanganyar dengan kerajinan anyaman pandan.

Dia berharap, Desa Gemeksekti maupun Desa Grenggeng menjadi motivasi bagi wilayah lain untuk menggali potensi yang ada dan ditampilkan menjadi produk unggulan di masing-masing wilayah. Pihaknya terus memfasilitasi untuk menggali potensi dan memasarkan produk ke pasar yang lebih luas.

"Kami berharap hal itu memacu desa lain untuk lebih giat lagi dalam mengelola potensi yang ada di desanya," ujarnya. (Supriyanto-91)

sumber :suaramerdeka