Harga Daging Ayam Masih Tinggi

 

KEBUMEN (KR) - Harga daging ayam potong di Kebumen sampai minggu ketiga September 2013 masih tinggi. Harganya yang mencapai Rp 30.000 sampai Rp 32.00/kilogram (kg) dikeluhkan masyarakat.

Karena masih jauh dari harga normal sebelum Lebaran Idul Fitri 2013 lalu yang hanya Rp 22.000 sampai Rp 23.000/kg. "Saat Lebaran Idul Fitri lalu harganya memang melonjak tinggi, mencapai Rp 36 ribu perkilogram. Namun entah mengapa sampai sekarang kok turunnya hanya sedikit," ujar Nurohmah, pedagang daging ayam potong keliling asal desa Kewayuhan Kecamatan Pejagoan Kebumen, Rabu (18/9).

Dikeluhkan oleh Nurohmah dengan tingginya harga daging ayam potong tersebut sangat menyilitkan para pedagang, karena berakibat menurunkan omzet penjualan mereka. Akibat lemahnya daya beli masyarakat dalam menghadapi tingginya harga tersebut, sejumlah pedagang ayam rekan Nurohmah memilih untuk sementara berhenti berjualan daging ayam potong.

"Saat ini banyak teman pedagang yang memilih untuk libur berjualan sambil menunggu harga turun lebih banyak lagi. Dengan harga sekarang ini barang dagangan kami kerapkali tak habis terjual. Bahkan sering masih tersisa banyak," keluh Nurohmah.

Di los daging ayam Pasar Tumenggungan Kebumen pada Rabu (18/9) banyak lapaknya yang kosong karena pemilik lapak libur berjualan. Menurut beberapa pedagang yang mencoba bertahan tetap berjualan di pasar tersebut, masih tingginya harga daging ayam disebabkan para pemasok ayam belum mau menormalkan kembali harga ayam ras mereka.

Para pemasok itu biasanya mengambil ayam ras dari sejumlah peternakan ayam di Kebumen. Selain dipasok kepada pengusaha pemotongan ayam, sebagian lagi dipasok ke pedagang ayam yang memilih memotong ayam sendiri, lalu menjualnya sendiri pula di pasar-pasar atau secara kelilingan.

"Saya dengan dari mereka penyebab harga ayam tinggi disebabkan masih tingginya harga pakan dan obat-obatan untuk budidaya ayam," jelas Ny Siti, pedagang daging ayam di Pasar Tumenggungan yang untuk pemotongan ayamnya dilakukan oleh suaminya. (Dwi)-k

sumber Kedaulatan Rakyat