Pemerintah Tak Serius Dengan Swasembada Pangan
KEBUMEN - Ketua Komisi IV DPR RI Ir H Mochammad Romahurmuziy MT menilai pemerintah tidak serius menangani lima komoditas utama swasembada pangan yakni beras, jagung, kedelai, tebu/gula, serta daging sapi.
Ketidakseriusan pemerintah dikatakan oleh Romahurmuziy yang akrab disapa Gus Romy ketika disinggung melonjaknya harga kedelai saat berada di Desa Wadasmalang, Kecamatan Karangsambung, Kabupaten Kebumen, Jumat (30/8).
Menurutnya, ketidakseriusan pemerintah bisa dilihat dari program peningkatan swasembada kedelai yang tahun ini dialokasikan anggaran cukup besar untuk bisa mencapai produksi kedelai sebanyak 1,5 juta ton dari sebelumnya 843.000 ton. "Kenyataannya, hingga kini penyerapan anggarannya masih nol," tandasnya.
Demikian pula anggaran program subsidi benih yang hanya terserap kurang dari 3 persen dari anggaran yang tersedia sebesar Rp 1,4 Triliun. Kondisi tersebut membuat Sekjen PPP itu ragu dengan keberhasilan pemerintah dalam menggapai swasembada pangan nasional.
Saat ini harga kedelai mencapai Rp 9.000 lebih. Perajin tahu tempe pun menjerit. Terhadap kondisi tidak menguntungkan itu, Gus Romy mengimbau perajin untuk tetap berproduksi dengan siasat mengecilkan ukuran. Gus Romy juga mengajak perajin menggunakan kedelai dalam negeri meski diakui kualitasnya rendah.
Perajin tahu tempe tidak bisa lepas dari kedelai impor karena jika menggunakan kedelai lokal, hasil produksi menjadi cepat busuk. Melambungnya harga kedelai impor memaksa perajin memperkecil ukuran.
Di Desa Wadasmalang, Gus Romy meluncurkan Program Percepatan dan Perluasan Pembangunan Infrastruktur Permukiman (P4IP) sebagai program baru dari Program Pembangunan Infrastruktur Permukiman (PPIP). P4IP di Kabupaten Kebumen diterima 16 desa, masing-masing desa menerima anggaran Rp 250 juta. (Suk)(KRjogja.com)