Pansela Rimbunkan Kawasan Pantai Dengan Mangrove

KEBUMEN - Bantaran Sungai Bodo yang menjadi perbatasan antara Kabupaten Kebumen dengan Cilacap, kini mulai lebat oleh rimbunnya hutan mangrove. Keberhasilan memperbaiki ekosistem pantai dengan hutan mangrove tidak terlepas dari peran aktif masyarakat Kecamatan Ayah, Kabupaten Kebumen, yang tergabung dalam kelompok Pantai Selatan (Pansela).

Mereka memilih menanam bakau jenis Rhizophora Mucronata karena memiliki berbagai keunggulan. "Rhizophora Mucronata mampu menghimpun lumpur dengan akarnya yang menjulur dari atas ke bawah. Lumpurnya gembur sehingga disukai ikan, kepiting, udang, serta menjadi habibat hewan lain. Selain itu menghasilkan buah yang bernilai ekonomis," jelas Pembina Pansela, Sukamsi SH MH, Rabu (28/8/2013).

Penanaman bibit bakau dilakukan secara swadaya dengan didukung Pemkab Kebumen dan berbagai pihak. Saat ini tidak kurang dari 35 hektare lahan di kawasan Pantai Legending hingga Desa Candirenggo Kecamatan Ayah, telah menjadi hutan mangrove. "Kami masih harus bekerja keras karena masih ada sekitar 25 hektare lahan yang perlu mendapat perhatian," ujar Sukamsi.

Untuk memenuhi kebutuhan bibit bakau, Pansela memiliki kebun bibit sendiri yang setiap bulan mampu menghasilkan 4.000 hingga 5.000 bibit bakau siap tanam. Selain itu, pernah mendapat program kebun bibit rakyat (KBR) yang berhasil menghasilkan 60 ribu lebih bibit bakau dari target 50 ribu bibit.

Pansela melibatkan nelayan, petani, dan mantan anak jalanan. Mereka ikut aktif dari pembibitan, penanaman, hingga penyulaman ketika diketahui ada pohon yang mati. "Kendala utamanya, air sering pasang sehingga bibit yang baru ditanam hanyut," ujar Sukamsi yang telah membuat pagar dari pelepah pohon enau untuk melindungi bibit yang baru ditanam dari derasnya arus pasang.

Upaya Pansela menghijaukan kawasan pantai bukan tanpa halangan. Bahkan pernah ditentang masyarakat yang bermukim di sebelah barat Sungai Bodo yang masuk wilayah Kabupaten Cilacap. Bibit yang ditanam dicabuti karena dianggap mengganggu ketika mereka sedang mencari ikan di Sungai Bodo. Namun mereka kemudian mendukung setelah melihat hutan mangrove memberi manfaat bagi masyarakat Kebumen yang berada di sebelah timur sungai.

"Selain mencegah eroasi dan abrasi, hutan mangrove juga memberi nilai tambah ekonomi. Salah satunya, ikan menjadi mudah diperoleh di hutan mangrove," terang Sukamsi yang akan memperoleh bantuan perahu dari Pemkab Kebumen untuk memudahkan dalam upaya pengamanan, penanaman, dan perawatan. (Suk)(KRjogja.com)