Jelang Idul Fitri, Permintaan Kelapa Melonjak
KEBUMEN - Semakin mendekati hari raya Idul Fitri 2013 permintaan kelapa Kebumen dari berbagai daerah di Jawa Tengah dan Yogyakarta, melonjak tinggi. Karena itu, kenaikan harga pun tak bisa dibendung lagi. Namun mengingat daya jualnya yang tinggi, kenaikan harga itu sama sekali tak diprotes pihak pemesan.
" Dari aktifitas bongkar muat kelapa di sini dalam beberapa hari terakhir ini, memang terjadi peningkatan jumlah kelapa yang diperdagangkan di sini. Peningkatannya mencapai 100 % dibandingkan waktu-waktu sebelumnya. Kini perhari rata-rata ada 50 ribu butir kelapa yang dipasarkan dari sini," ungkap Subardi (40), pedagang kelapa di Pasar Kelapa Prembun Desa/Kecamatan Prembun Kebumen, Rabu (31/07/2013).
Harga kelapa Kebumen kelas A dan B di tingkat petani pada Rabu mencapai Rp 3.200,- sampai Rp 3.500,-/butir. Di awal Ramadhan 2013 sampai minggu ketiga Juli 2013 harganya Rp 2.700,- sampai Rp 2.900,-/butir. Kenaikan harga itu dipicu oleh keterbatasan tenaga pemetik kelapa yang menyebabkan petani kewalahan memenuhi jumlah pemesanan yang tinggi. Di samping itu, kondisi tenaga pemetik yang tengah menjalankan ibadah puasa juga menjadi alasan pula petani menaikkan harga kelapa.
"Sebenarnya kondisi panen kelapa saat ini sedang bagus karena di beberapa desa sentra kelapa jumlah panennya melimpah, namun keterbatasan tenaga pemetik menyebabkan kenaikan harga tak terbendung," jelas Subardi yang memperkirakan tingginya tingkat kebutuhan kelapa konsumsi biasanya terjadi sampai menjelang hari raya Idul Fitri. Sedangkan saat hari H Idul Fitri sampai beberapa hari sesudahnya terjadi penurunan permintaan pasar. (Dwi) (KRjogja.com)