Gua Jatijajar Ditawarkan ke Investor
KEBUMEN - Gua Jatijajar, salah satu ikon objek wisata alam di Kecamatan Ayah, Kebumen, kini ditawarkan oleh Dinas Pariwisata dan Kebudayaan ke pihak investor untuk dikelola.
Menurut Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Diparbud) Kebumen Drs H Hery Setyanto pertimbagnan untuk memberi kesempatan ke pihak ketiga itu sudah lama digagas.
"Namun selama ini belum ada pengusaha yang berani mengelola," kata dia.
Satu dua pengusaha diungkapkannya memang pernah berminat namun belum ada titik temu. Saat ini sedang dilakukan persiapan dan survei untuk bisa memberikan kesempatan kepada pihak ketiga mengelola Gua Jatijajar.
"Idealnya objek wisata memang dikelola swasta supaya bisa memberikan pendapatan maksimal," jelas Hery.
Menurut dia, pada 2012 lalu dari sembilan objek wisata di Kebumen yang dikelola Pemkab menghasilkan pendapatan Rp 4.197.398.375. Hasil tersebut melebihi target yang dibebankan ke dinas yakni sebesar Rp 1,4 miliar. "Namun pendapatan beberapa objek wisata masih berpeluang ditingkatkan," katanya.
Memungkinkan
Mengenai Gua Jatijajar, lanjut Hery, selama ini memberikan kontribusi paling besar. Objek wisata yang berlokasi sekitar 40 km barat daya Kebumen itu sudah lama dikenal masyarakat Jateng," Memiliki keunggulan stalagtit dan stalagmit serta sumber air yang mengalir deras di dalam gua," kata dia.
Hery menegaskan, pihaknya kini merencanakan melebarkan areal parkir di Gua Jatijajar. Juga menambah ruang untuk fasilitas pengunjung, ruang hasil seni dan penjualan aksesoris. "Kami berharap pada saatnya Gua Jatijajar siap dikelola swasta karena dari berbagai aspek memungkinkan," tandas dia.
Pendapatan dari Gua Jatijajar pada 2012 sebesar Rp 2.045.486.700 merupakan pemasukan terbesar dibanding semua objek wisata di Kebumen. Disusul Pantai Suwuk dengan penghasilan Rp 758 juta, Pantai Logending Ayah Rp 560 juta, Pantai Petanahan Rp 353 juta serta Pemandian Air Hangat Krakal Alian Rp 140 juta. (B3-91)
sumber suaramerdeka