Tim Gabungan Pemkab Kebumen Gelar Operasi Pasar
Bagian Humas dan Protokol Setda Kebumen --- Tim Gabungan Kabupaten Kebumen mengadakan inspeksi mendadak berupa operasi pasar ke Pasar Tumenggungan Rabu ( 18/7). Selain untuk memantau ketersediaan dan kelancaran distribusi kebutuhan pokok, juga untuk memantau harga di pasaran menjelang bulan Ramadan dan Lebaran.
Ikut dalam operasi pasar, Plt Sekda drh.H. Djatmiko, Kadinas Perindagsar H Azam Fatoni,SH, M.Si serta perwakilan anggota Tim Gabungan dari Dinas Kesehatan, Dinas Perindagsar, Satpol PP serta Kantor Ketahanan Pangan. Kasi Perlindungan Konsumen Bidang Perdagangan Dinas Perindagsar Agung Patuh Gunawan Ahmadi mengatakan Pantauan terhadap produk pangan berupa makan minum dalam kemasan menunjukan tidak ditemukan adanya indikasi barang kadaluarsa. Begitu pula uji test yang dilakukan terhadap sample daging sapi, ayam, bakso, mie ayam dan kikil. Hasil test menunjukkan tidak ditemukan indikasi adanya penggnaan bahan kimia berupa bahan pewarna berbahaya dan formalin.
Sementara pemeriksaan terhadap makanan tradisional seperti cethil, lapis, mie goreng krupuk dan slondok terindikasi 3 jenis makanan yang menandung prodanen B ( jenis kimia pewarna kain), yang ditemukan pada sengkulun, cethil dan krupuk merah.
Sementara uji test terhadap daging ayam dan sapi juga tak menemukan adanya indikasi mengandung formalin. Hanya ada hati sapi yang mengandung cacing. Hati sapi dengan berat 2 ons tersebut langsung dimusnahkan.
Agung Patuh mengatakan menjelang bulan ramadhan dan Lebaran, operasi pasar yang biasanya dilaksanakan 2 minggu sekali, pada hari senin dan kamis, mulai 16 juli hingga 1 hari menjelang lebaran, monitoring dilakukan setiap hari. Sementara dibandingkan hari Senin ( 16/7), pada hari Rabu ( 18/7) Harga cenderung turun, seperti daging ayam turun dari 26 ribu menjadi 25 ribu. harga telur dari 18.500 menjadi 18 ribu.
Lebih lanjut terkait persiapan sebelum lebaran, masyarakat diminta tidak khawatir terkait ketersediaan barang. Masyarakat juga diminta tidak usah berlebihan, dan tidak melakukan aksi borong-borong, karena pihaknya menjamin harga barang masih dalam batas wajar. Begitu pula agar mesyarakat selalu teliti dalam membeli, terkait adanya barang kadaluarsa. -nn