Harmonisasi Multikultural
KEBUMEN - Kantor Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Kebumen menyelenggarakan kegiatan Ceramah/dialog kegiatan fasilitasi pencapaian halaqoh dan berbagai forum keagamaan lainnya dalam upaya peningkatan wawasan kebangsaan atau Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB), dengan tema Harmonisasi multicultural di Indonesia dalam rangka memperkokoh kerukunan umat beragama, Senin (8/7) di Gedung PKK Kebumen.
Acara dihadiri oleh Bupati Kebumen yang diwakili oleh Staf Ahli Bupati Bidang Pemerintahan RAI Ageng Sulistyo Handoko SIP, Kepala Kantor Kesbangpol Nur Taqwa S, SH, SKPD, Camat, tokoh agama, pengurus FKUB Kebumen, Organisasi keagamaan, DPRD Kebumen, MUI Kebumen, dan dari Kementrian Agama Kebumen. Menghadirkan narasumber Dr.H.M Roqib M.Ag Ketua FKUB Kabupaten Banyumas, Direktur Pascasarjana STAIN Purwokerto dan Pengasuh Pesantren Mahasiswa An Najah Purwokerto yang menyampaikan tentang Harmonisasi Multikultural di Indonesia dalam rangka memperkokoh Kerukunan umat beragama, Ahmad Tohari Budayawan Purwokerto yang menyampaikan tentang hidup rukun dalam rumah bersama, H Ali Mu'in Lc Dosen UII dan STAINU Kebumen yang menyampaikan tentang Multikulturalisme dan Yosua Matinus sumadi MTH Pendeta DKC Prembun yang menyampaikan tentang Memahami Fenomena Taufiq Kiemas mengenai 4 pilar kebangsaan. Hadir dalam kesempatan tersebut tokoh FKUB Kebumen Lin Kusmintoro dari Gombong.
Dalam laporan penyelenggara Kepala kantor Kesbangpol Nurtaqwa S, SH menyampaikan bahwa dengan adanya kegiatan ini diharapkan tidak hanya berbicara tentang masalah agama tetapi juga dapat memberikan kontribusi, pemikiran-pemikiran untuk pembangunan bangsa khususnya di Kabupaten Kebumen.
Bupati Kebumen H Buyar Winarso dalam sambutan tertulisnya yang dibacakan Staf Ahli Bupati Bidang Pembangunan RAI Ageng Sulistyo H, SIP mengatakan Jadikan kabupaten Kebumen sebagai kabupaten yang sejuk dalam kehidupan umat beragama. H Ali Mu'in dalam paparannya menyampaikan bahwa Multikultural beberapa ikatan budaya yang berbeda seperti ikatan suku, ras, agama, daerah, bahasa, kelompok gender perlu untuk kita syukuri agar dapat hidup berdampingan secara damai, saling mendukung dalam posisi setara, dan menikmati kehidupan yang makin adil. (admin)