2013, Investasi di Kebumen Rp 171,26 M

 

KEBUMEN - Selama tiga tahun terakhir, iklim investasi oleh pihak swasta di Kebumen cukup membaik. Hal itu terlihat dari nilai investasi yang ditanamkan terus meningkat.

Merujuk data Kantor Pelayanan Perizinan Terpadu dan Penanaman Modal (KPPT-PM) Kebumen, total investasi yang ditanamkan sebesar Rp 1,179 triliun. Sedangkan khusus tahun 2013, hingga teriwulan ketiga, investasi mencapai Rp 171,26 miliar. Angka tersebut tumbuh 18,02% dibanding tahun 2012 yakni Rp 145,11 miliar.

Dari investasi tersebut, sebagian besar ditanamkan pada sektor tersier sebesar Rp 73,920 miliar, disusul sektor sekunder Rp 9,460 miliar, dan sektor primer Rp 4,497 miliar.

Kepala KPPT-PM Kebumen Drs Aden Andri Susilo MSi mengatakan, investor yang menanamkan model cukup besar antara lain PT Cita Kontra, Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLMTH) dengan investasi Rp 9,2 miliar, PT SBM Surabaya PLMTH Merden Rp 8 miliar, PT ABM Surabaya PLMTH Surho Rp 7,5 miliar dan PT Bumen Alam Indah Rp 9,5 miliar.

Dorong Investasi

"Dari survei investasi 2012 di Jawa Tengah, Kebumen berada di atas rata-rata yakni dengan skor 5,45. Skor tertinggi 6,51 Wonosobo dan terendah Wonogiri 4,00," ujar Aden didampingi Kepala Seksi Penanaman Modal Bambang Haryanto SE kepada Wartawan di Gedung Press Center, Kamis (19/12).

Tahun 2014, imbuh Aden pihaknya bertekad mendorong investor non pemerintah masuk Kebumen dengan menargetkan investasi sebesar Rp 225 miliar. Berbagai upaya dilakukan antara untuk menarik investasi. Antara lain pendelegasian kewenangan kepada KPPT-PM, adanya standar dan mekanisme pelayanan perijinan, promosi investasi hingga penyusunan Perbup No 68/2013 tentang Rencana Umum Penanaman Modal (RUPM).

"Hal itu diharapkan dapat mendorong terciptanya iklim usaha daerah yang kondusif bagi penanaman modal, untuk menguatkan daya saing perekonomian daerah hingga nasional," ujarnya seraya menyebutkan, kantor yang dipimpinnya memiliki visi mewujudkan pelayanan prima dalam perizinan untuk  mengembangkan investasi yang berdaya saing tinggi. (J19-91)

sumber : suaramerdeka