SPBU Diminta Selektif Layani Jerigen ; Pemkab Sebarkan Surat Edaran
KEBUMEN - Petugas SPBU diminta untuk selektif saat melayani pembeli yang menggunakan jerigen. Pihak SPBU juga diminta memiliki buku kontrol yang mencatat pembelian BBM menggunakan jerigen.
Hal itu untuk mengantisipasi terjadinya penimbunan BBM menjelang kenaikkan harga, menyusul terjadinya antrean pembeli yang menggunakan jerigen di SPBU Taman Winangun Kebumen.
Demikian disampaikan Kepala Bagaian Perekonomian Pemkab Kebumen, Wahyu Siswanti saat dikonfirmasi, Rabu (19/6).
Dia mengatakan, terjadinya antrean pembeli merupakan dampak psikologis dari rencana kenaikkan BBM. Sebaagian masyarakat khawatir tidak kebagian BBM dan berbondong-bondong antre di SPBU.
"Meskipun fenomena itu wajar, namun harus diantisipasi agar tidak dimanfaatkan oleh oknum yang tak bertanggung jawab dengan menimbun BBM. Dikhawatirkan, satu pembeli bisa membeli berkali-kali. Makanya SPBU harus selektif," jelasnya.
Surat Edaran
Dia menjelaskan, Pemkab Kebumen telah menyebarkan surat edaran yang ditandatangani Sekda Kebumen, H Adi Pandoyo SH MSi kepada seluruh Camat, instansi di lingkungan Pemkab Kebumen, SPBU dan Muspika. Surat tersebut diedarkan pada Selasa (18/6) Rabu (19/6).
"Surat yang dikirim ke SPBU berisi pihak SPBU diminta melakukan perawatan sarpras," kata dia.
Dengan begitu dia menambahkan tidak terjadi kendala saat melayani pembeli, menghindari pembeli jerigen yang tidak mengantongi surat rekomendasi dan lebih selektif.
Pelayanan pembeli jerigen maksimal 50 liter per orang per hari. "Ini harus diawasi," tegas Adi.
Adi menambahkan, Pemkab Kebumen juga telah membentuk tim terpadu yang bertugas melakukan upaya sosialisasi kepada masyarakat tentang rencana kenaikan harga BBM. Anggotakan diantarnaya Kodim 0709/Kebumen, Polres Kebumen dan jajaran Pemkab.
"Rencana menaikkan harga BBM itu untuk memperbaiki keuangan negara dan mengalokasikan subsidi kepada rakyat yang kurang mampu," katanya. (K42-91)
sumber : suaramerdeka