Bazda Beri Beasiswa 21 Anak
KEBUMEN-Badan Arnil Zakat Daerah (Bazda) Kebumen kembali memberikan beasiswa kepada siswa berprestasi. Kali ini bertambah dari sebelumnya yang hanya tiga anak menjadi 21 anak. Dua diantaranya mahasiswa. Beasiswa itu diberikan dari awal hinga akhir
pendidikan. Paling rendah untuk SMP, satu anak. Selebihnya, sebanyak 18 anak yang menerima beasiswa dari Bazda itu sudah masuk SMA.
Penyerahan beasiswa tersebut dilaksanakan di halaman Kantor Kecamatan Petanahan, baru-baru ini. Pada kesempatan tersebut juga digelar peirgobatan gratis yang melibatkan Korps Sukarelawan (KSR) dari STIE Putra Banssa. Hadir Wakil Bupati Djuwami AMd Pd, Plt Sekda drh Djatmiko serta sejumnlah pejabat di lingkungan Pemkab serta Muspika Petanahan.
Plt Sekda drh Djatmiko didampingi Kabag Kesra Siti Nuriyatun Fauziyah SAg MSi mengemukakan, pemberian beasiswa itu tindak lanjut dari kerja sama Bazda dengan kepala sekolah dan perguruan tinggi.
Pemberian beasiswa tersebut wujud kepedulian Bazda terhadap peningkatan pendidikan. Dalam kesempatan itu juga diserahkan bantuan untuk fakir miskin, sabilillah, muataf, dan orang yang terbelit utang.
Bedah Rumah
Djatmiko yang juga Ketua Bazda Kebumen menambahkan, Bazda juga memberikan bantuan untuk bedah rumah tidak layak huni sebanyak 5 unit, alat bantu kaki, dan kursi roda yang masing-masing sebanyak 17 unit. Bantuan lainnya diberikan kepada penderita penyakit tertentu seperti hydrocepalus. Pentasyarufan zakat infak dan sedekah (Zis) tahap itu dilalakukan secara simbolis oleh Wabup Djuwami, yang mewakili Bupati H Buyar Winarso SE.
Total bantuan yang disalurkan sebanyak Rp 328,28 juta. Wabup Djuwarni mengemukakan, zakat memiliki potensi besar dalam menanggulangi kemiskinan dan kesenjangan sosial yang manfaatnya dapat dirasakan oleh masyarakat secara langsung. "Termasuk dalam meningkatkan kesejahteraan," kata Djuwarni.
Karena itu, harus didukung penuh oleh kesadaran umat uuntuk menyalurkan zakat, infaq dan sedekah melalui Bazda Kebumen.
Perolehan zakat infak dan sedekah melalui Bazda mengalami peningkatan signifikan. "Sebelumnya yang hanya Rp 80 juta per bulan meningkat menjadi Rp 120 juta per bulan," imbuhnya- (K5-91)
Sumber : Koran Suara Merdeka