Gus RomyTemui 200 Kiai

KEBUMEN-Sekjen DPP PPP, Ir. HM Romahurmuziy MT (Gus Romy) mengunjungi sejunrlah pondok pesantren di Kebumen. Setelah menghadiri pengajian di Pondok Pesantren Al Khfi Somalangu dilanjutkan ke Tamanwinangun dan Pondok Pesanfren Alhasani, Desa Jatimulyo, Kecamatan Alian, baru-baru ini. Di pesantren pimpinan KH Sufyan tersebut Gus Romy menemui 200 kiai.

Di hadapan para kiai, Gus Romy yang juga Ketua Koimisi IV DPR RI itu menilai masyarakat sekarang ini semakin sekuler dan pragmatis. Akibatrya banyak terjadi dekadensi moral di kalangan masyarakat seperti korupsi, aborsi, dan pomografi. Perilaku tersebut menjadikan masyarakat tidak lagi mempertimbangkan faktor ideologi dalam menentukan pilihannya.

"Mereka semakin Pragmatis. Jadi, mana yang dapat memberikan keuntungan kepada mereka itulah yang akan menjadi pilihannya" kata Gus Romi.

Parahnya, para pemimpinnya kurang mengajarkan persatuan kepada umatnya sehingga masyarakat menjadi tercerai berai. Karena itu, menyarankan umat Islam untuk tidak terpecah belah dalam berpolitik merupakan pekerjaan rumah (PR) yang cukup berat.

"Kami menyerukan kepada para ulama untuk meningkatkan gerakan amar ma'ruf nahi mungkar, apapun partainya" kata Gus Romy yang datang dalam rangka reses tersebut.

KH Sufyan mengaku gembira atas terselenggaranya acara tersebut. Dia memandang bahwa kunjungan wakil rakyat untuk menemui konstituen secara langsung itu merupakan langkah strategis. "Dengan cara seperti itu dapat mengetahui secara langsung berbagai persoalan yang dihadapi masyarakat di tingkat bawah," jelasnya.

Disamping untuk menyerap aspirasi juga menjadi wahana pendidikan politik bagi masyarakat, sehingga masyarakat semakin menyadari hak dan kewajibannya sebagai warga negara. KH Sufyan menyatakan bahwa 200 kiai yang hadir dalam pertemuan tersebut siap mendukung PPP, sehingga ke depan partai berlambang kabah tersebut diharapkan menjadi partai besar.

Kunjungan Gus Romy itu dimanfaatkan untuk berdialog. H Mahrur dari Bojongsari menyampaikan pentingnya umat islam bersatu. Namun kuncinya harus diawali dari para pemimpin. Sementara Drs Muhdir dari Jatimtriyo mengusulkan agar diadakan pembinaan ekonomi umat Islam agar dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Selain pembinaan kemampuan juga perlu adanya dukungan modal usaha kepada para pelaku ekonomi lemah. (K5-91)

 

Sumber : Koran Suara Merdeka

173517.jpg 173620.jpg 173617.jpg 173809.jpg