Pramuka Jadi Ekstrakurikuler Wajib



KEBUMEN - Penerapan kurikulum 2013 yang akan menggantikan kurikulum 2006 membawa perunbahan baik di jenjang pendidikan tinggi mupun jenjang pendidikan dasar dan menengah.

Salah satu perubahan kurikulum yang akan diterapkan mulai tahun pelajaran baru mendatang memasukkan Pramuka dalam kurikulum ekstra yang wajib diadakan oleh sekolah dalam rangka penguatan karakter peserta didik.

Melalui kebijakan baru tersebut harapannya karakter, nasionalisme dan sikap-sikap dasar bangsa Indonesia, seperti gotong royong, saling menolong serta ramah tamah kembali tumbuh di kalangan generasi muda. Selain itu sekaligus membentuk karakter generasi muda Indonesia yang lebih baik.

Demikian mengemuka dalam Seminar Nasional Gerakan Pramuka Kwarcab Kebumen 2013 di Gedung Pertemuan Setda Kebumen, baru-baru ini. Seminar nasional yang mengangkat tema "Implementasi Pramuka dalam Kurikulum Tahun 2013" Itu menghadirkan pembicara Ketua Kwartir Nasional Prof Dr dr Azrul Azwar MPH dan Staf Ahli Tendik Kemendikbud RI Darwis SPd MPd.

Masalah Sosial

Sekda Kebumen Adi Pandoyo yang mewakili Bupati Buyar Winarso membuka seminar. Pembukaan ditandai pemukulan gong oleh Ketua Kwarda Jateng Prof Dr Ir S Budi Prayitno MSc.  Hadir Wakil ketua Kwarda DI Yogyakarta Dra Hj BRAy Hadikusuma MS dan Ketua Kwarcab Kebumen yang juga Wakil Bupati Djuwarni AMd Pd.

Ketua Panitia Edy Sukamsi SPd MPd didampingi Sekretaris Suyud Suprayogi SPd mengatakan, seminar nasional Pramuka diikuti oleh sekitar 1.350 peserta. Meliputi pembina SD/MI di 26 kecamatan sebanyak 952 orang, pembina SMP 95 orang dan SMA/PGS sebanyak 29 orang serta para pengurus Kwarcab Kebumen. Acara dimeriahkan oleh pergelaran fashion show busana seragam Pramuka dan batik Pramuka.

Profesor Azrul Azwar dalam paparannya menyampaikan, dewasa ini kaum muda di Indonesia menghadapi dua masalah utama yakni masalah sosial dan masalah kebangsaan. (J19-86)

sumber : SM