2012, Perusakan Hutan 300 Ribu Ha



KEBUMEN - Direktur Kanopi Indonesia, Maruf Erawan mengungkapkan perusakan hutan di Indonesia pada 2012 mencapai 300 ribu hektare atau 33 hektare per jam. Adapun kurun waktu 2006-2010 terdapat perusakan hutan seluas 2 juta hektare per tahun.

Perusakan terparah di Pulau Jawa dengan indeks kerusakan lingkungan hidup mencapai 53,5 persen. Perusakan hutan yang dilakukan secara brutal tersebut menyebabkan berbagai bencana, seperti banjir, tanah longsor, dan kekeringan.

Hal itu disampaikan Maruf Erawan dalam acara sosialisasi konservasi sumber daya alam hayati dan ekosistemnya (KSDAH dan E) untuk angkatan muda Nahdlatul Ulama (NU) di Hotel Candisari Kebumen, kemarin.

Dia menambahkan, berdasarkan laporan dari organisasi pangan dan pertanian PBB (FAO), Indonesia merupakan negara perusak hutan terbesar di dunia dengan laju kerusakan mencapai 2 persen atau 1,87 juta hektare per tahun. "Artinya, setiap hari terjadi perusakan hutan seluas 51 kilometer persegi", katanya.

Menurut Maruf, problem lingkungan kini juga dihadapi Pemkab Kebumen, salah satunya soal sampah. Berdasarkan data DPU Kebumen, volume sampah yang dikelola pemerintah mencpai 587,61m3. Namun hanya 247m3 saja yang bisa terangkut petugas kebersihan.

"Artinya, masih tersisa 340,61 m3 sampah yang tidak terangkut hingga TPA," ungkapnya.

Perbaikan Lingkungan

Dia menambahkan, kondisi tersebut harus disikapi serius semua pihak, baik pemerintah maupun masyarakat. Salah satu yang bisa dilakukan adalah melakukan perbaikan lingkugnan dengan perlindungan kawasan dan keanekaragaman hayati melibatkan masyarakat dan penegak hukum yang tegas.

Upaya tak langsung perlu digalakkan adalah memberikan pendidikan tentang konservasi kepada pelajar sejak dini. (K42-52)


sumber suaramerdeka