Perikanan Darat Kebumen Masih Tertinggal


KEBUMEN - Usaha budi daya perikanan darat di Kabupaten Kebumen selama belum bisa berkembang maksimal karena berbagai kendala. Bahkan dibanding dengan daerah tetangga usaha perikanna darat masih tertinggal.

Hal itu diungkapkan Koordinator Penyuluh Perikanan Kebumen Murtiningsih AMd pada Temu Koordinasi 52 Penyuluh Perikanan di Aula Dinas Kelautan dan Perikanan Jl Arungbinang 21, baru-baru ini.

Acara dibuka Sekretaris Dinas Kelautan dan Perikanan Ir Suto Hadi Andoyo dan dihadiri Koorinator Penyuluh Wilayah Regional II Drs Sumarno MM.

Butuh Bukti

Murtiningsih mengungkapkan penyuluh perikanan Kebumen berjumlah 24 orang yang masih bernaung di Dinas Kelautan dan Perikanan (Dinlutkan), karena belum ada Bappeluh. Dengan jumlah wilayah binaan 26 Kecamatan seharusnya satu kecamatan mampu diatasi satu orang penyuluh. "Namun karena ada beberapa penyuluh yang ditugaskan membantu pengelolaan TPI, realita dilapangan satu penyuluh ada yang merangkap dua wilayah binaan kecamatan," jelasnya.

Dia mengakui, untuk masalah perikanan budidaya atau perikanan darat, Kebumen masih tertinggal. Terlebih dibandingkan dengan Purworejo, Banjarnegara, Purbalingga, Banyumas dan Cilacap. Namun dengan keterbatasan yang ada, penyuluh perikanan Kebumen tetap semangat melaksanakan tugas membina pelaku utama usaha perikanan.

Menurut Dwi Wahuni Yulianti AMd selaku penyuluh Kelautan dan Perikanan Kabupaten Kebumen, kegiatan tersebut diikuti penyuluh dari Kabupaten Banjarnegara, Cilacap, Purbalingga dan Purworejo. Hadir pula Koordinator Penyuluh Perikanan Wilayah Regional II Drs Sumarno MM serta tim Liasion Officer (LO) P Wulandari SPi dan Akbar Zaelani SS Pi. Sekretaris Dinas Kelautan dan Perikanan Kebumen Ir Suto Hadi mengapresiasi temu koordinasi penyuluh sebagai ajang lebih memantapkan langkah para penyuluh perikanan. Kegiatan itu untuk menguatkan semangat kerja penyuluh perikanan. (B3-91)

sumber : SM