Santri Al Kahfi Kebanjiran Pesanan Kue Kering

KEBUMEN-Selama Ramadan kegiatan para santri di Pondok Pesantren Al Kahfi Somalangu, Desa Sumberadi, Kecamatan/ Kabupaten Kebumen sangat padat. Selain jadwal pengajian kitab yang dimulai pagi hingga malam, sebagian waktu mereka juga dimanfaatkan untuk berlatih wirausaha.

Bagi santri putri misalnya, bulan Ramadan seperti saat ini disibukkan dengan berbagai kegiatan di dapur. Kesibukan mereka tidak lain memproduksi kue kering untuk kebutuhan Lebaran. Saat ini, para santri putri sedang kebanjiran pesanan kue kering dari para pelangga.

Berbagai macam kue kering produksi para santri tersebut mulai dari kue kastengel, nastar, oreo, kue kelapa, kue kacang, hingga kue kemiri. Pemesan kue tersebut bukan saja dari Kebumen melainkan berasal dari luar kota seperti Yogyakarta, Magelang dan Cilacap. Kue-kue kering tersebut ada yang diambil para pedagang maupun alumni pesantren tersebut untuk dijual kernbali ke pasaran.

"Saking banyaknya pesanan, pada pertengahan Ramadan pesanan sudah kami tutup," ujar pengurus pondok putri Siti Muadna bersama pengurus lainnya Saniyatun Khairiyah saat ditemui kepada SuaraMerdeka kemarin.

Hidup Mandiri

Siti Muadna santri asal Desa Krakal, Kecamatan Alian itu menambahkan, selama Ramadan jumlah kue yang mereka produksi cukup besar. Dia memperkirakan produksi kue bisa mencapai sekitar 1 ton. Selain rnemenuhi pesanan, kue kering mereka produksi juga dijual langsung ke pasaran oleh para santri.

Adapun kue-kue kering yang dijual para santri tersebut bervariasi. Untuk kue oreo dijual Rp 19.000 per setengah kilogram Sedangkan stroberi dijual Rp 26ribu per toples."Selain berlatih memproduksi, para santri juga berlatih pemasaran. Mereka bisa mendapat keuntungan untuk tambah uang saku," imbuh Saniyatun Khairiyah.

Dia menyampaikan, kegiatan itu untuk memberikan keterampilkan bagi Santri putri. Sehingga kelak setelah lulus dari pesantren mereka tidak sekadar bisa ilmu agama tetapi juga bisa mandiri karena dibekali ilmu wirausaha.

Hasil penjualan kue itu sebagian digunakan untuk pembangunan dan perawatan gedung pesantren yang telah berdiri sejak lima abad lalu. (J19-91)

 

Sumber : Suara Kedu