MBAH MITRO, 61 TAHUN JADI PERAJIN WAYANG



KEBUMEN-Rambut di kapala Hadi sumitro seluruhnya telah memutih. Tetapi pria yang mengaku telah berusia 90 tahun itu masih tampak bugar. Matanya masih awas, begitu juga tangannya tampak cekatan mengukir detil wayang kulit yang rumit.

Mbah mitro, begitu warga Dusun Kamal, Desa Munggu,Kecamatan Petanahan, Kebumen itu akrab disapa. Dalam pengakuannya, dia mulai membuat wayang sejak tahun 1952. Jika benar demikian, artinya sudah 61 tahun pria ini setia menjadi perajin wayang.

Lebih dari setengah abad pria asli Yogyakarta yang menetap di Kebumen sejak tahun 1966 itu menjadikan wayang sebagai mata pencaharian untuk menghidupi keluarganya. Mbah mitro dikenal mahir membuat tiga jenis wayang, yakni wayang karton tipis, karton tebal dan wayang kulit.

Untuk wayang karton tipis yang tidak terlalu rumit, Sumitro menjualnya dengan harga Rp 10.000. Wayang karton tebal yang sudah disungging atau diukir, dijual dengan harga RP 60.000. Sedangkan wayang kulit lebih rumit, laku dengan harga sekitar Rp 300.000.

Ditangan dia, selembar karton ukuran 1x0,9 meter seharga Rp 1.500/lembar,nyaris tidak ada yang terbuang. Setelah memanfaatkan sebagai bagian utama,sisa karton dimanfaatkan menjadi tangan. Proses akhir, wayang setengah jadi itu dicat sekaligus digapet menggunakan bambu." Sebelum ada cat buatan pabrik, untuk mewarnai wayang masih pakai cat buatan sendiri," ujarnya seraya mengatakan jaman dulu dia pernah menggunakan lenges atau asap hitam sisa pembakaran untuk mewarnai wayang.

Kuda Lumping

Tidak sekedar menghasilkan wayang, Mbah Mitro yang bantu anaknya Sapto Prasino juga membuat kuda lumping. Hal itu dilakukan karena tidak setiap hari wayang dibeli orang. Sedangkan kuda lumping banyak dibeli oleh sekolah-sekolah yang mengajarkan seni kuda lumping.

Diakuinya, peminat wayang sekarang ini tidak sebanyak dahulu. Permintaan paling banyak datang saat Liburan Lebaran. Saat libur Lebaran, dia menjual wayangnya di objek wisata pantai Petanahan." Kalau musim lebaran saya biasa menjual wayang hingga 400 wayang," ujarnya.

Pernah dia menjual wayang raksasa berukuran tinggi 2 meter. Wayang yang dibuat dari lembaran kulit sapi itu laku Rp 7,5 juta. (Supriyanto-86).

sumber : suaramerdeka.com