Jateng Gencarkan Gerakan Gemarikan, Konsumsi Ikan Naik dan Sejahterakan Nelayan
SEMARANG – Pemerintah Provinsi Jawa Tengah terus mendorong peningkatan konsumsi ikan sebagai sumber protein berkualitas. Pada tahun 2024, tingkat konsumsi ikan masyarakat Jateng mencapai 40,14 kilogram per kapita per tahun, atau meningkat 7,84 persen dibandingkan tahun sebelumnya yang tercatat sebesar 37,22 kilogram per kapita per tahun.
Kampanye Gerakan Memasyarakatkan Makan Ikan (Gemarikan) terus diperkuat, salah satunya melalui kegiatan Central Java Fish Market yang akan digelar pada 11 November 2025 di Halaman Kantor Gubernur Jawa Tengah.
Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi mengajak masyarakat menjadikan ikan sebagai sumber pangan utama dalam kehidupan sehari-hari.
“Mengonsumsi ikan tidak hanya menciptakan generasi sehat dan cerdas, tetapi juga memberikan dampak ekonomi positif bagi nelayan dan pelaku usaha perikanan di Jawa Tengah,” ujarnya, Kamis (6/11/2025).
Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Jawa Tengah, Endi Faiz Effendi, menjelaskan bahwa Central Java Fish Market tahun ini merupakan penyelenggaraan keempat. Bekerja sama dengan Bank Indonesia, ajang tersebut akan dimeriahkan dengan berbagai kegiatan, antara lain bazar UMKM perikanan, kampanye Gemar Makan Ikan, festival 1.000 mangkuk bakso ikan, serta lomba memasak ikan antar pelajar SMA/SMK se-Jawa Tengah.
Endi menambahkan, kampanye ini penting untuk mengubah pandangan negatif masyarakat terhadap konsumsi ikan, seperti anggapan bahwa ikan memicu kolesterol, berbau amis, atau sulit dijangkau.
“Padahal ikan merupakan sumber protein alternatif yang terjangkau. Jika harga daging, ayam, atau telur meningkat, ikan bisa menjadi pilihan utama,” jelasnya.
Produksi ikan di Jawa Tengah juga tergolong tinggi. Pada 2024, produksi ikan tangkap mencapai 410.745 ton, sementara produksi perikanan budidaya mencapai 554.810 ton. Dari sisi ekonomi, nilai produksi perikanan tangkap mencapai Rp6,19 triliun, berasal dari berbagai pelabuhan perikanan di wilayah Jateng yang dikelola oleh pemerintah pusat, provinsi, maupun kabupaten/kota.
Untuk meningkatkan konsumsi ikan, DKP Jateng menempuh sejumlah langkah strategis, di antaranya promosi melalui Central Java Fish Market, pengembangan sarana prasarana usaha pesisir, pembinaan mutu dan keamanan hasil perikanan, pendampingan sertifikasi kelayakan pengolahan (SKP), serta pemberian rekomendasi SNI dan sertifikat hasil uji.
Selain itu, DKP juga mendorong diversifikasi produk perikanan, promosi lewat e-commerce, dan sosialisasi peraturan perikanan kepada pelaku usaha. Dukungan terhadap sektor perikanan juga ditunjukkan oleh Gubernur melalui rehabilitasi breakwater, pengerukan muara sungai dan area dermaga, serta perbaikan fasilitas pelabuhan dengan total anggaran Rp60 miliar pada tahun 2025.
Pemprov Jateng juga berencana membangun Stasiun Pengisian Bahan Bakar Nelayan (SPBN) yang akan dikelola BUMD, guna mempermudah akses bahan bakar bersubsidi bagi nelayan.
“Selain itu, nelayan kecil juga mendapatkan perlindungan melalui asuransi. Tahun ini kuotanya sekitar 15 ribu orang, dengan manfaat klaim sebesar Rp120 juta untuk santunan meninggal dunia, maksimal Rp60 juta untuk cacat permanen, dan biaya pengobatan hingga Rp12 juta,” pungkas Endi.
(Pd/Ul – Diskominfo Jateng)
Sumber :jatengprov.go.id
IMG-20251106-WA0106.jpg
IMG-20251106-WA0103.jpg
IMG-20251106-WA0102.jpg