Bupati Kebumen Tinjau MT III di Desa Purwosari, Dorong Kolaborasi Petani Lewat Corporate Farming

PURING – Petani yang tergabung dalam Kelompok Tani Sari Tani Desa Purwosari, Kecamatan Puring, Kabupaten Kebumen, memulai masa tanam ketiga (MT III) pada Kamis, 31 Juli 2025. 

 

Bersamaan dengan itu, diserahkan pula bantuan pangan berupa beras cadangan pemerintah untuk alokasi Juni-Juli kepada 328 penerima, masing-masing sebanyak dua sak dengan berat 10 kg.

 

Acara tersebut dihadiri oleh Bupati Kebumen Lilis Nuryani, Asisten Perekonomian dan Pembangunan Sri Kuntarti, Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Teguh Yuliono, jajaran Forkopimcam Puring, Kepala Desa Purwosari, pengurus kelompok tani, tokoh masyarakat dan agama, serta mahasiswa KKN Unsoed Purwokerto.

 

Ketua Kelompok Tani Sari Tani, Warisno, menjelaskan bahwa pelaksanaan MT III ini merupakan bagian dari program ketahanan pangan nasional yang dicanangkan oleh Presiden Prabowo.

 

"Alhamdulillah, kelompok tani kami mendapatkan program Irigasi Pompa (Irpom) sekaligus program MT III di wilayah Sari Tani," ujarnya.

 

Warisno menambahkan bahwa kehadiran Bupati dan jajaran dinas terkait dari Kabupaten Kebumen dan Kecamatan Puring menjadi penyemangat bagi para petani.

 

"Semoga MT III ini, meskipun yang pertama kali kami lakukan, bisa berhasil dan ke depan lebih banyak lagi petani yang ikut karena ini adalah program ketahanan pangan dari Presiden," harapnya.

 

Ia juga mengungkapkan optimisme petani terhadap harga gabah yang sesuai harapan. Warisno menyampaikan bahwa Kelompok Tani Sari Tani akan mengajukan permohonan bantuan alat pertanian kepada Bupati, seperti alat tanam dan traktor roda empat.

 

Hal ini penting untuk menunjang kegiatan MT III serta MT I dan II, terutama dalam mempercepat pengolahan lahan.

 

"Kami membutuhkan alat tanam dan traktor roda empat karena waktu tanam kami bisa berselisih hingga satu bulan antara petani yang satu dengan yang lain akibat keterbatasan tenaga penanaman," jelas Warisno.

 

Ia juga menyoroti masalah pengairan di MT II, di mana petani harus berebut air karena posisi sawah yang berada di hilir dan mirip tadah hujan.

 

Target 3 Hektar Lahan dan Dukungan Pemerintah

 

Pada MT III ini, Kelompok Tani Sari Tani menargetkan penanaman di lahan seluas 3 hektar, yang tersebar di empat titik lokasi pompa air, masing-masing sekitar 350 ubin (kurang lebih 4.900 meter persegi).

 

Salah satu lokasi utama berada di selatan lapangan Arjowinangun dengan luas sekitar 1 hektar 500 ubin, ditambah lahan milik Kepala Desa seluas sekitar 1 hektar. 

 

Adapun jenis padi yang ditanam adalah Inpari 32, yang merupakan bantuan dari dinas, serta bantuan pupuk hayati biogen.

 

Dalam sambutannya, Bupati Lilis Nuryani menyinggung kemungkinan pertanyaan mengapa menanam padi di musim kemarau.

 

Menurutnya, MT III bukan lagi hal yang mustahil, karena Pemerintah Kabupaten Kebumen melalui Dinas Pertanian dan Pangan, bersinergi dengan pemerintah pusat, tahun ini menggarap 253 hektar sawah untuk MT III di 20 desa dari 7 kecamatan.

 

"Khusus untuk MT III ini, para petani juga dapat bantuan benih padi lebih dari 6 ton dan pupuk hayati cair lebih dari 1.500 liter," tambahnya.

 

Bupati juga mendorong konsep Corporate Farming untuk meningkatkan produktivitas petani di Kebumen yang rata-rata menggarap lahan kecil.

 

"Kalau dikerjakan sendiri-sendiri, hasilnya kurang maksimal. Makanya kita dorong konsep Corporate Farming. Jadi, petani dikumpulkan dalam kelompok besar. Lahannya dikelola bareng, manajemennya rapi, pakai teknologi, dan bisa dijual dengan harga yang lebih baik. Bahkan bisa masuk ke pasar besar, kerja sama dengan pihak luar, dan insyaAllah penghasilan juga makin bagus," jelasnya.

 

Di kesempatan ini, Bupati Lilis melakukan penanaman padi simbolis bersama Kelompok Wanita Tani (KWT) Cendrawasih, didampingi Kadistapang, Wakil Ketua DPRD, Forkopimcam Puring, dan Kades Purwosari.

IMG-20250731-WA0084.jpg IMG-20250731-WA0085.jpg IMG-20250731-WA0086.jpg IMG-20250731-WA0088.jpg