Bupati Kebumen Monitoring Pelaksanaan MBG

KEBUMEN - Bupati Kebumen Lilis Nuryani dan Wakil Bupati Zaeni Miftah melakukan monitoring pelaksanaan Makan Bergizi Gratis (MBG) dengan mengunjungi dapur sehat atau SPPG (Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi) sebagai unit yang memproduksi dan mendistribusikan MBG ke sejumlah sekolah.

Kali ini, Selasa 11 Maret 2025, Bupati yang didampingi Kepala Kejaksaan Negeri Kebumen Endi Sulistiyo, Sekda Edi Rianto dan sejumlah Pimpinan OPD meninjau SPPG yang dikelola Yayasan Saka Tunggal, di Jalan Mayjen Soetoyo Kebumen.

Di sana Bupati melihat langsung proses makanan bergizi itu dibuat, baik dari segi kualitas bahannya, peralatan atau tempat masaknya, serta kebersihannya. 

Setelah itu, Bupati juga mengecek pendistribusiannya MBG di sekolah. Ada tiga sekolah yang dikunjungi, yakni SDN 1 Kebumen, SMPN 1 Kebumen dan SMAN 1 Kebumen.

"Alhamdulillah berjalan lancar, pertama kita lihat SPPG-nya dapurnya, tadi cukup bersih, makananya fresh, buahnya masih segar, peralatannya juga sudah memadai, dikerjakan secara profesional," ujar Bupati.

"Demikian juga tadi saya nanya anak-anak sekolah bagaimana masakannya selama dapat MBG, katanya enak, habis terus. Ya alhamdulillah sampai saat ini proses pelaksanaannya berjalan lancar," tambahnya.

Tidak seperti biasanya, kata Bupati, untuk pelaksanaan MBG di Bulan Ramadhan, siswa diberikan makanan kering untuk dibawa pulang. Makanan kering itu seperti roti, biskuit, wafer coklat, susu, telur rebus, dan juga buah-buahan.

"Jadi berhubung bulan puasa, itu makanan yang dibawa jenisnya makanan kering, untuk dibawa pulang, sehingga sampai rumah tidak basi," ucapnya.

Wabup Zaeni Miftah menambahkan, bahwa siswa dan guru diminta untuk tidak ragu menyampaikan keluhan MBG kepada pemerintah daerah jika ditemukan makanan yang basi, atau tidak memenuhi standar gizi yang ditetapkan oleh Badan Gizi Nasional (BGN), karena itu menjadi bahan evaluasi.

"Saya minta kepada siswa atau guru untuk tidak ragu dan tidak takut menyampaikan kepada kami bila ada temuan makanan yang basi, atau kurang matang, dan sebagainya. Sampaikan saja, karena ini bisa jadi bahan evaluasi agar pelaksanaan MBG semakin baik," ucapnya.

Kajari Endi Sulistiyo juga menyatakan, pihaknya siap mengawal pelaksanaan MBG dengan memberikan pengawasan. Harapannya tidak ada takaran gizi yang dikurangi, program ini bisa terlaksana dengan baik sesuai standar yang ditetapkan oleh BGN. 

"Pada prinsipnya kita siap mengawal dan mendukung program ini agar berjalan sukses tidak ada penyelewengan atau penyalahgunaan," jelasnya.

Diketahui program MBG di Kebumen sudah berjalan sejak Februari 2025. Sejauh ini baru ada tiga dapur sehat, yakni di Kebumen, Gombong dan Klirong. Setiap dapur mampu memproduksi 3000 porsi makanan. Kebumen sendiri masih membutuhkan 20-26 Dapur Sehat untuk memenuhi semua sekolahan.

IMG_4544.jpg IMG_4550.JPG IMG_4551.jpg IMG_4553.jpg IMG_4556.jpg IMG_4554.jpg IMG_4543.jpg