Berhasil Tekan Inflasi, Kebumen Raih SPHP Awards Terbaik 1 Nasional
JAKARTA - Pemerintah Kabupaten Kebumen meraih penghargaan program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) Awards terbaik 1 nasional dari Badan Pangan Nasional (Bapanas) Republik Indonesia.
Penghargaan diberikan langsung oleh Kepala Bapanas Arief Prasetyo Adi kepada Bupati Kebumen Arif Sugiyanto di The Sultan Hotel, Jakarta, Minggu malam 28 Juli 2024.
Bupati Arif menyampaikan, penghargaan SPHP Awards didapat karena Kebumen dinilai berhasil menekan inflasi dengan gencar mengadakan gerakan pangan murah (GPM). Sejauh ini Pemkab Kebumen telah mengadakan GPM sebanyak 45 kali di 26 kecamatan.
"Alhamdulillah Kabupaten Kebumen kembali meraih penghargaan nasional, yakni SPHP Awards dari Bapanas. Ini tidak lain karena kita dinilai berhasil menekan inflasi dengan adanya GPM yang terus kita gencarkan sampai pelosok-pelosok desa," ujar Bupati Arif di Jakarta.
Pemkab Kebumen, kata Bupati, telah melaksanakan SPHP sebagai dukungan terhadap Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) dan bertujuan untuk menjaga ketersediaan pangan melalui berbagai intervensi seperti GPM dan Subsidi Harga Pangan.
Dalam implementasinya, lanjutnya, GPM menyediakan pangan dengan harga terjangkau, berkolaborasi dengan berbagai pihak seperti BUMN, BUMD, Badan Usaha Milik Petani, Poktan, Gapoktan, Peternak, KWT dan pelaku usaha lainnya.
"Bahan makanan yang kita sediakan, ada banyak, seperti beras, telur, minyak, gula, bawang merah dan bawang putih, termasuk daging yang menjadi kebutuhan pokok masyarakat, kita jual dengan harga murah atau di bawah harga pasar," terangnya.
Tak lupa, Bupati menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah bekerja keras dalam menekan inflasi di Kebumen, dengan berbagai program, seperti oprasi pasar, lumbung pangan,
membentuk corporate farming, kemudian kebun pangan lestari dan GPM.
"Semoga penghargaan ini bisa memotivasi kita agar lebih semangat lagi dalam bekerja melayani masyarakat. Di tengah ketidakpastian ekonomi global, kita terus berupaya agar harga bahan pokok di Kebumen tetap terjangkau," tuturnya.
Sementara itu, di tempat yang sama, Kepala Distapang Kebumen Teguh Yuliono menambahkan, Pemkab Kebumen banyak mengadakan GPM bukan karena ada sokongan dana dari pusat. Melainkan karena swadaya atau gotong royong antara BUMD PT. Aneka Usaha Kebumen Jaya dengan sektor pangan dan pertanian.
"GPM ini tidak dianggarkan, dan tidak ada anggarannya. Jadi ini murni kolaborasi BUMD Aneka Usaha dengan BUMN, Bulog dan para poktan dan gapoktan dalam menyediakan pangan yang murah, dengan dibantu oleh pemerintah desa," tuturmya.
"Kenapa bisa murah? Karena kita ngambil dari petani langsung, demikian juga beras kita ambil dari Bulog sehingga harga lebih kompetitif, dan BUMD kita tidak mengambil keuntungan yang besar. Banyak kabupaten tidak melaksanakan GPM karena memang tidak ada anggarannya," tambah Teguh.
Teguh menyatakan, GPM akan terus berlanjut di 2024. Namun, kali ini Pemkab Kebumen melalui Dinas Perindag KUKM bakal memberikan subsidi untuk pembelian harga bahan pokok, sehingga diharapkan harganya bisa jauh lebih murah dari sebelumnya.
Selain mendapat penghargaan, Pemkab Kebumen juga mendapat bantuan Sarpras dari Bapanas, yakni satu unit reefer
container, atau mesin pendingin daging yang akan diberikan untuk BUMD PT. Aneka Usaha Kebumen Jaya.
Sebelumnya, Pemkab Kebumen juga mendapatkan penghargaan Tim Pengendalian Inflasi Daerah atau TPID Awards se Jawa-Bali dari Kementerian Koordinator Perekonomian yang diberikan langsung oleh Presiden Joko Widodo di Istana Negara, Juni 2024 lalu.