Kumpulkan PKH, Bupati Ingin Persoalan Kemiskinan di Kebumen Bisa Cepat Diatasi
KEBUMEN - Para pendamping Program Keluarga Harapan (PKH) di sejumlah kecamatan kembali dikumpulkan oleh Bupati Kebumen Arif Sugiyanto di ruang Arumbinang, Kompleks Pendopo Kabumian pada Kamis, (28/12/2023).
Melalui pertemuan tersebut, Bupati ingin memastikan lagi semua PKH mengetahui kondisi warga binaannya. Mengenai siapa yang termiskin, kenapa termiskin, dan siapa yang sudah dianggap mampu dan tidak layak untuk mendapat bantuan PKH.
"Di pertemuan pertama kemarin kan masih ada banyak PKH yang belum benar-benar tahu kondisi warga binaannya. Misal dari 100 binaan, mereka tidak semua tahu siapa yang benar-benar termiskin, kenapa miskin," ujar Bupati.
Di pertemuan kedua, Bupati bersyukur para pendamping PKH itu sudah mengetahui lebih dalam tentang kondisi warga binaannya. Mereka satu-satu menyampaikan paparan. Hal ini menurut Bupati penting untuk mengatahui secara real kondisi kemiskinan di wilayahnya.
"Jangan sampai pendamping PKH itu nggak tahu warga yang benar-benar miskin itu siapa? yang layak untuk mendapat perhatian dan bantuan dari pemerintah. Tanpa ada data yang real, kita tidak bisa melaksanakan kebijakan yang tepat," terangnya Bupati.
Di pertemuan selanjutnya, Bupati ingin semua PKH sudah bisa memaparkan tentang kondisi kemiskinan di wilayahnya dengan grafik atau angka-angka. Misalnya mana yang disebut miskin ekstrem, miskin biasa, atau yang hidupnya sederhana.
Dengan begitu, lanjut Bupati, pemerintah bisa langsung memberikan kebijakan yang tepat dan terukur dalam hal penanganan kemiskinan.
"Ke depan laporannya harus dalam bentuk grafik, tidak hanya sebatas cerita, tapi sudah dalam bentuk angka-angka. Jadi kita punya data yang utuh mengenai jumlah warga kita yang miskin ekstrem itu berapa," terangnya.
Bila perlu mereka kita kumpulkan jadi satu di sebuah tempat. Nantinya pemerintah akan memberikan pengarahan langsung, tentunya dengan langkah-langkah konkret. Misalnya, mereka yang belum tercover BPJS Kesehatan harus segara diurus. Selain diberikan bantuan, mereka juga perlu dibina secara berkelanjutan.
"Caranya bisa dengan kita beri pelatihan keterampilan, nanti biar dikomunikasikan dengan Disnaker. Kemudian diberikan modal usaha. Sehingga harapannya mereka bisa lepas dari kemiskinan, dan kesejahteraannya semakin baik," jelasnya.