Tertinggi di Jateng, Pemkab Kebumen Suntikan 1.200 Vaksin LSD
KEBUMENKAB. GO. ID - Perkembangan kasus virus Lumpy Skin Disease (LSD) yang menyerang sapi-sapi di Kabupaten Kebumen cukup memprihatinkan. Saat ini setidaknya ada 4.976 kasus LSD, hal ini membuat Pemerintah Kabupaten gencar melakukan berbagai upaya penanganan, salah satunya adalah vaksinasi.
Pemkab Kebumen telah mendaptkan 1.200 vaksin LSD seperti disampaikan Bupati Arif Sugiyanto, saat launching vaksinasi di Desa Jogosimo, Kecamatan Klirong, Minggu (14/5). Untuk di Desa Jogosimo sendiri ada 60 ekor sapi yang divaksin. Sapi-sapi tersebut harus dalam kondisi sehat.
"Pada saat awal, Februari lalu kita sudah melakukan vaksinasi sebanyak 250 karena memang masih sangat terbatas, dan Alhamdulillah kali ini kita mendapatkan jatah 1.200 vaksin untuk diberikan kepada sapi-sapi yang dinyatakan sehat," ujar Bupati di lokasi.
Ciri sapi yang sehat, yakni suhu badan normal tidak boleh mencapai 40 derajat celcius, mata bersih, dan mulutnya kering. Adapun sapi yang tidak sehat dilakukan karantina dengan diberikan pengobatan seperti pemberian vitamin, penambah darah agar daya tahan tubuhnya kuat.
"Kami harapan masyarakat memahami. Vaksin akan berdampak sementara terhadap kondisi tubuh sapi, seperti halnya ketika kita divaksin Covid-19, ada rasa-rasa pegal dan panas. Tapi itu tidak masalah, dan harus dilakukan agar kekebalan sapi ini meningkat," terangnya.
Sapi yang telah divaksin nantinya akan diberi tanda anting di telinga, kemudian dimasukan datanya ke ISIKHNAS. Yaitu sistem informasi kesehatan hewan Indonesia yang mutakhir. Dengan sistem ini data sapi yang telah tervaksin bisa dipantau secara nasional, baik jenis, kepemilikan, dan kesehatanya.
Bupati menyebut, saat ini kabupaten Kebumen berada di ranking satu kasus LSD terbanyak di Jawa Tengah. Untuk itu, pemerintah daerah terus gencar melakukan berbagai penanganan demi menekan angka kenaikan kasus LSD. Pihaknya berupaya mendorong pemerintah pusat untuk memberikan tambahan vaksin.
Di Jawa Tengah sendiri, lanjut Bupati disebut tertinggi se Indonesia, dan pemerintah daerah telah mengusulkan 30 ribu dosis vaksin ke pemerintah pusat. Mengingat LSD hanya menyerang sapi jenis PO. Sementara kabupaten Kebumen sendiri termasuk penghasil sapi PO terbaik.
"Dengan banyaknya kasus di Kebumen, kita tidak henti-hentinya meminta tambahan vaksin karena tentu saja vaksin yang saat ini tersedia belum mencukupi, dan target kita semua sapi bisa diberikan vaksin," jelasnya.
Selain itu, pemerintah berupaya memberikan bantuan sapi kepada peternak, terutama kepada petani yang sapinya mati karena LSD. Untuk diketahui data sementara di kabupaten Kebumen ada 37 sapi yang mati karena terserang LSD.
"Insya Allah akan kita anggarkan agar sapi-sapi yang mati bisa ada gantinya lagi," tuturnya.
Bupati meyakinkan kepada masyarakat bahwa LSD ini bisa disembuhkan. Untuk itu demi menjaga stabilitas harga sapi, Bupati meminta kepada peternak tidak buru-buru menjual sapinya yang sakit, karena pasti akan dihargai murah. Lebih baik untuk diobati lebih dulu.
"Saya juga mengimbau kepada masyarakat agar selalu rutin menjaga kebersihan kandang. Karena LSD ini disebarkan oleh lalat dan nyamuk
Perlu dipahami bersama bahwa daging sapi yang terkena LSD aman dikonsumsi," tegasnya. (al/dp)