Rakor Penanganan Bencana, Banjir di Kebumen Landa 16 Desa

KEBUMENKAB. GO.ID - Bupati Arif Sugiyanto menggelar rapat koordinasi (Rakor) penanganan bencana di Kantor Kecamatan Ayah, Minggu (6/11).bh Rapat turut dihadiri, Sekda, Ka BPBD, KaDPUPR KaDisparbud, Kadispermades, Kadinkes, KaDLHKP, Kadinsos, Ketua TP PKK, Forkopimcam, dan relawan bencana.


Bupati menyatakan, beberapa wilayah di Kebumen saat ini tengah dilanda bencana, baik banjir, longsor dan angin puting beliung. Hal ini menyusul adanya hujan deras yang terjadi di Kebumen dalam beberapa hari terakhir. Bahkan longsor telah mengakibatkan dua korban jiwa di Argopeni, Ayah pada 3 November kemarin.


"Data dari BPBD per 6 November banjir di Kebumen terjadi di 16 desa di 5 kecamatan, kemudian longsor ada  12 desa di 4 kecamatan, dan angin puting beliung ada di 1 desa dan 1 kecamatan," ujar Bupati di lokasi.


Bencana banjir misalnya terjadi di Desa Ayah, Argopeni, Pasir, Mangunweni, Kecamatan Ayah, Lalu beberapa desa di Kecamatan Buayan, Kutowinangun, Buluspesantren, Padureso, dan juga Petanahan. Demikian juga longsor juga banyak terjadi di sejumlah desa di Kecamatan Ayah, Sadang, dan Poncowarno.


Bupati mengungkapkan ketinggian banjir rata-rata 10 - 20 cm, dan beberapa lokasi di antaranya ada yang sudah surut. Begitu juga longsor sebagian ada yang menimpa rumah warga, sebagian hanya menutup jalan, sehingga menutup akses transportasi masyarakat, seperti longsor di akses jalan TPI Menganti.


"Untuk data pengungsi dari BPBD tercatat baru 1 KK dengan jumlah tiga orang di Desa Karangduwur, Kecamatan Ayah, Mengunggsi ke rumah saudara. Meski banjir, masyarakat masih memilih untuk tinggal di rumah sembari membersihkan lumpur," terang Bupati.


Untuk penanganan, Bupati menyatakan, pihaknya sudah mengerahkan alat berat ke sejumlah titik bencana longsor untuk mengangkut material. 

"Yang di TPI Menganti Insya Allah besok sudah bisa dilewati jalurnya,  karena nelayan dan wisawatan ini aksesnya terganggu, tadi sempat ditutup karena masih dalam penanganan," ucapnya.


Upaya-upaya lain, selain mendistribusikan bantuan dari BPBD, Dinsos dan juga layanan kesehatan dari Dinkes, Bupati menyatakan perlunya reboisasi atau melakukan penghijauan kembali agar alam menjadi hijau, terutama dilakukan di hutan yang sudah menjadi gundul agar bisa berfungsi sebagaimana mestinya.


"Progam reboisasi akan terus kita gencarkan dengan menanam pohon-pohon besar seperti Trembesi, Ketapang, Bringin dan lain sebagainya. Kemudian terus mengimbau masyarakat agar tetap hati-hati dan waspada. Kemudian saya minta aparat terus melakukan yang terbaik dalam penanganan bencana ini," tegasnya. (al/dp)