Sambangi SMAN 1 Kebumen, Bupati Mengajar Siswa-Siswi di Ruang Kelas
KEBUMENKAB.GO.ID - Bupati Arif Sugiyanto bersama Wakil Bupati Ristawati Purwaningsih menyambangi SMAN 1 Kebumen, keduanya menyempatkan waktu memberikan pelajaran kepada siswa siswi kelas 12.
Setidaknya, selama kurang lebih 45 menit, Bupati menyampaikan materi tentang merdeka belajar dan juga motivasi.
Menurut Bupati, dengan adanya Kurikulum Merdeka Belajar, para siswa harus diberi keluasan untuk berpikir dan berkreasi, sehingga mereka punya kompetensi dibidang masing-masing. Tidak belajar secara monoton, melainkan ada ruang yang diberikan oleh sekolah untuk mengembangkan bakat minat mereka.
"Apakah anak-anak kita hanya menerima pelajaran pokok, tidak ada kreativitas. Padahal sekarang sudah ada Merdeka Belajar yang dituntut kreativitasnya, dituntut kebhinekaanya, yang dituntut kepancasilaannya, dan juga dituntut entrepreneurnya," ujar Bupati, Selasa (16/8).
Terlebih kata Bupati, anak-anak sekolah SMA yang sudah mau menginjak dewasa. Pada level ini mereka harus bisa menentukan arah hidupnya ke depan mau seperti apa? Karena tak sedikit, dari mereka ada yang memilih setelah lulus, langsung bekerja tidak melanjutkan sekolah di perguruan tinggi.
"Jadi tadi kita juga berikan motivasi, agar pijakan mereka kuat. Di usia mereka ini, apalagi kelas 12, mereka harus harus bisa menentukan pilihan hidupnya, apakah mau melanjutkan sekolah atau mau bekerja, atau dua-duanya, bekerja sambil kuliah. Apapun itu, mereka harus yakin dan mantap dengan pilihannya, yang penting belajar tidak boleh berhenti sampai akhir hayat," ujarnya.
Bupati juga menyingung sekolah negeri yang harus dituntut agar lebih kreatif dalam memberikan pengajaran kepada siswanya. Karena disisi lain, sekolah negeri dilarang menarik pungutan terhadap siswanya. Sementara mereka harus bisa menjaga citranya sebagai sekolah yang unggul.
"Di tengah keterbatasan itu, ini menjadi tantangan bagi sekolah negeri untuk bisa menjaga citranya sebagai sekolah favorit, yang mampu menghasilkan prestasi bagi siswa siswinya. Memang tidak mudah, tapi ini yang harus kita lakoni sekarang," ucapnya.
Adapun saat ditanya soal pendirian boarding school atau sekolah berasrama tingkat SMA, bupati menyatakan masih dikaji, sebab pengelolaan sekolah SMA sederajat menjadi kewenangan provinsi. Ini perlu dikoordinasikan agar tidak salah melangkah.
"Kalau SMA belum karena ini menjadi kewenangan provinsi. Sementara baru SMP, tahun ini sudah kita proses untuk pendirian boarding school di SMPN 1 Kebumen sebagai pilot project. Nanti yang lain menyusul," tandasnya. (al/dp)