Optimalkan Kegiatan Penurunan Stunting, Pemkab Kebumen Lakukan Evaluasi

KEBUMENKAB.GO.ID - Angka kasus stunting di Kebumen dari tahun ke tahun terus mengalami penurunan. Meski begitu, secara umum kegiatan penurunan stunting  masih belum optimal dikarenakan pandemi Covid-19.

Hal tersebut disampaikan Wakil Bupati Kebumen Ristawati Purwaningsih saat memimpin Rapat Evaluasi Capaian dan Rencana Pelaksanaan Kegiatan Penurunan Stunting di Kabupaten Kebumen Tahun 2021, di Ruang Rapat Bupati Gedung F Kompleks Setda Kebumen, Selasa (3/8/2021). Turut hadir pada kesempatan ini, Kepala Dinas Kesehatan Kebumen Dwi Budi Satrio beserta para OPD terkait.

Wakil Bupati mengatakan, angka kasus stunting di Kabupaten Kebumen beberapa tahun terakhir ini terus mengalami penurunan. Seperti di tahun 2020, kasus stunting sekitar 15,34 persen. Angka tersebut tergolong menurun dibanding tahun 2019, yakni 19,6 persen. 

‘’Untuk data terakhir di bulan Februari 2021, dari jumlah balita di Kebumen, sebanyak 71.220 terdapat 9.231 kasus stunting atau sekitar 12,96 persen. Ditargetkan di tahun 2022, angka kasus stunting menurun hingga 11,50 persen,’’ ucap Wakil Bupati Rista.

Meskipun begitu, Wabup menyebut, keterbatasan anggaran di OPD karena rasioanalisasi dan refokusing, menyebabkan pengalokasian anggaran untuk stunting menjadi terabaikan atau belum prioritas. Ditambah karena masa pandemi Covid-19, kegiatan tidak berjalan optimal karena terdapat pembatasan kegiatan masyarakat.

Selain itu, masukan saat Penilaian Kinerja Aksi Konvergensi Kebumen juga belum melibatkan Kemenag dalam penanggulangan stunting. Padahal, Badan Perencanaan Pembangunan Nasional sudah melibatkan Kemenag. Untuk itu diperlukan kordinasi lebih dengan pihak Kemenag.

Melalui rapat ini, Wabup berharap bisa bersama-sama mengevaluasi capaian target kegiatan dalam rangka penurunan stunting di OPD semester I tahun 2021 dan semester II tahun 2021. Termasuk untuk mengatahui kendala atau hambatan dan sekaligus mencari solusinya.(*)