Tinjau Pembanguan RMU, Bupati Kebumen Targetkan Tahun ini Siap Beroperasi
KEBUMENKAB.GO.ID – Untuk memastikan lancarnya proses pengerjaan Pembangunan Sentra Pengolahan Beras Terpadu (SPBT) atau Rice Milling Unit (RMU), Bupati Arif Sugiyanto dan Wakil Bupati Ristawati Purwaningsih beberapa waktu lalu, Rabu (3/3) lalu meninjau langsung ke lokasi pembanguan RMU yang saat ini proses pembangunannya sudah mencapai 99 persen. Lokasi RMU sendiri berada di tepi Jalan Nasional Desa Kaliputih, Kecamatan Kutowinangun.
Peninjauan juga dilakukan Bupati bersama Sekda Ahmad Ujang Sugiono dan beberapa OPD. RMU ini merupakan bagian dari program 100 hari kerja Bupati dan Wakil Bupati Kebumen yang nantinya akan diresmikan langsung oleh Presiden Joko Widodo dan juga dihadiri oleh pejabat menteri BUMN, serta pihak terkait seperti Bank Mandiri, dan Pertamina.
Disela sela peninjauan, Bupati menjelaskan RMU saat ini sebenarnya sudah bisa beroperasi namun masih terus dilakukan proses uji coba. Hal ini dilakukan untuk memastikan semua mesin bisa beroperasi dengan baik dan hasil yang maksimal. Sebab, mesin RMU ini bisa menjadikan kualitas beras terbaik yang dilakukan dengan proses penyaringan dan penggesekan secara berkala.
"Insya Alloh tahun ini sudah bisa beroperasi. Kelebihannya yakni setelah gabah masuk ke sini, beras akan menjadi beras premium dengan cara digesek dan beras itu akan mengkilat tanpa bahan kimia, putihnya juga tidak menggunakan bahan pemutih," terang Arif.
Selain itu Arif juga mengatakan pembangunan RMU ini tidak lain hanyalah untuk meningkatkan kesejahteraan petani. Mengingat masyarakat Kebumen mayoritas adalah petani. Untuk itu keberadaan RMU tujuannya adalah untuk meningkatkan harga, mutu dan nilai jual gabah yang dihasilkan petani.
"Gabah hasil petani nantinya bisa diolah menjadi beras dengan berkualitas tinggi," tandas Arif.
Perlu diketahui, pembangunan sentra pengolahan beras terpadu atau Rice Milling Unit ini merupakan bantuan dari Bank Mandiri dan PT Pertamina, yang merupakan usulan Pemkab Kebumen melalui Arif Sugiyanto saat masih menajabat sebagai Wakil Bupati.
Adapun kapasitas yang dimiliki yaitu mampu memproduksi 3 ton beras dalam per jam, dengan anggaran, diperkirakan akan menelan biaya sekitar senilai sekitar Rp 12 miliar rupiah.
RMU yang menempati lahan kurang lebih seluas 4 hektar di tanah milik desa yang disewa selama 20 tahun ini, untuk pengelolaannya akan dilakukan bekerja sama dengan BUMDes.
Pembangunan SPBT di Kebumen merupakan yang pertama di Jawa Tengah. Setelah sebelumnya sudah dibangun di 11 titik di Jawa Barat. Peletakan batu pertama saat itu dilakukan oleh Menteri BUMN Rini Soemarno pada Oktober 2019 lalu.
Adanya RMU ini diharapkan dapat berdampak baik bagi para petani di Kebumen, sekaligus menjadi role model bisnis pertanian di Kebumen. Selanjutnya masyarakat setempat juga akan diberikan pelatihan sebagai tenaga pengelola RMU oleh Bank Mandiri, dengan mendatangkan para tenaga ahli. (kominfo/dp)