Fatayat NU Ajak Santri Lebih Dekat Kenali Geopark Nasional Karangsambung Karangbolong
KEBUMENKAB.GO.ID - Kebumen dengan segala potensinya, termasuk dengan keberadaan lebih dari 70 (tujuh puluh) pondok pesantren beserta para santrinya, diharapkan menjadi sebuah kekuatan tersendiri dalam upaya pengembangan Geopark Nasional Karangsambung Karangbolong (GNKK) kedepan.
Hal tersebut mengemuka saat berlangsungnya diskusi publik 'Santri Peduli Geopark' yang digelar Fatayat NU bekerjasama dengan LIPI Karangsambung, Kamis (5/11). Kegiatan tersebut dibuka Sekretaris Bappeda Muhamad Arifin. Ia mennyampaikan, kebanggaan dari Pemerintah Kabupaten Kebumen atas dukungan semua pihak dalam pengembangan GNKK.
Dengan adanya Santri peduli Geopark diharapkan juga dapat mendorong terwujudnya GNKK menjadi Unesco Global Geopark. Itu disampaikan Peneliti LIPI Chusni Ansori yang tampil menjadi salah satu narasumber yang menyampaikan materi tentang 'Apa Itu Geopark. Kondisi Saat Ini, Arah dan Tujuan Kedepan'.
"Kita harus lebih mendekatkan lagi masyarakat dengan Geopark Karangsambung Karangbolong, ini adalah upaya kita dalam mendorong GNKK menjadi Unesco Global Geopark," ujar Chusni Ansori
Keberadaan GNKK menjadi sesuatu yang dirasa perlu untuk diketahui lebih dalam oleh para santri di Kebumen. Hal itu pula yang membuat Fatayat NU Karangsambung yang tengah merayakan hari ulang tahunnya yang kedua, mengangkatnya dalam diskusi publik. Apalagi bersamaan pula dengan ulang tahun kedua Geopark Karangsambung serta peringatan Hari Santri Tahun 2020.
Untuk memeriahkannya beberapa kegiatan pun diselenggarakan, mulai dari lomba foto 'Santri Ala Geopark' hingga 'Lomba Santri Menulis Tentang Geopark'.
Selain Chusni Ansori, narasumber lain yang juga ikut dihadirkan yakni Azam Syukur Rahmatullah Aza, Dosen Pasca Sarjana UMY yang menyampaikan materi tentang 'Optimalisasi Peran Pesantri Pada Santri Terhadap Pengembangan Geopark'. (dp)