Gandeng Palang Merah Jepang, PMI Kebumen Gelar Program Pengurangan Risiko Bencana
KEBUMENKAB.GO.ID- Bupati KH Yazid Mahfudz, Senin (2/11) meluncurkan Program Pengurangan Risiko Bencana Berbasis Masyarakat Dukungan Japanese Red Cross Society (JRCS). Peluncuran dilakukan di Pendopo Rumah Dinas Bupati.
Program pengurangan resiko bencana berbasis masyarakat merupakan sebuah kerjasama antara Pemerintah Kabupaten Kebumen dalam hal ini PMI Kebumen dengan Japan Red Cross Society (JRCS) atau Palang Merah Jepang.
Acara itu dihadiri Ketua Bidang Penanggulangan Bencana PMI, Letjen TNI (Purn) Sumarsono, Ketua PMI Provinsi Jateng H Imam Triyanto dan Ketua PMI Kebumen Sabar Irianto, serta Perwakilan dari Japanese Red Cross Society. Selain itu hadir juga sejumlah pejabat, para camat dan perwakilan kepala sekolah.
Bupati mengungkapkan, Kabupaten Kebumen memiliki tingkat kerentanan tinggi terhadap ancaman bencana alam. Baik banjir, tanah longsor, tsunami, maupun angin ribut. Seperti yang terjadi saat ini, ada banjir dan tanah
longsor.
"Penanggulangan bencana dan pengurangan risiko bencana merupakan tanggungjawab semua pihak. Oleh karena itu, kerjasama antara pemerintah dan pihak-pihak non pemerintah merupakan suatu hal penting dalam upaya
pengurangan risiko bencana," ujarnya.
Sementara itu dijelaskan Ketua PMI Kebumen Sabar Irianto, bahwa program yang diluncurkan kali ini merupakan salah satu upaya menumbuhkan kesadaran masyarakat akan pentingnya memahami bahaya, kerentanan, kapasitas dan risiko bencana yang ada di lingkungan masing-masing.
"Kami pertaruhan PMI Kebumen untuk keberhasilan program ini," tegasnya.
Menurutnya, program yang semestinya dimulai sejak bulan April lalu ini momennya pas dengan adanya potensi megatrust yang mengancam wilayah Kabupaten Kebumen. Sabar juga menjelaskan, pihaknya bersama JRCS akan melakukan pendampingan selama 3 tahun untuk merubah budaya mengenal bencana. Program yang sama sebelumnya juga telah dilaksanakan di Banten, kemudian berlanjut di Bengkulu, Malang dan kali ini di Kebumen. (dp)