STIKES Muhamadiyah Gombong Kerahkan 25 Relawan Mahasiswa di RS Darurat Covid 19

KEBUMENKAB.GO.ID - STIKES Muhamadiyah Gombong mengerahkan 25 mahasiswanya dari berbagai program studi sebagai tim relawan percepatan penangan Covid 19 di Rumah Sakit Darurat Kebumen, Sabtu (25/4). Hal ini tak sekadar pengabdian tridarma perguruan tinggi namun juga mendorong mahasiswa untuk meningkatkan kapasitasnya dalam memberikan pelayanan kesehatan yang terbaik bagi masyarakat, khususnya pasien covid 19. Hal tersebut di kemukakan Ketua STIKES Muhamadiyah Gombong, Herniyatun usai penyerahan mahasiswanya yang diterima langsung oleh Direktur RS Darurat drg. Sri Purwitasari di aula gedung Dinkes, Sabtu (25/4). "Mereka sudah mendapat ijin orang tua sebagai tim relawan dan mendapat briefing dari drg. Sri Purwitasari terkait protokol medis penanganan pasien covid 19," ujar Herniyatun. Menurut Herniyatun, sebagai tim relawan percepatan penanganan covid 19 di Kebumen akan menjadi pembelajaran kreatif dan bermanfaat bagi mahasiswa itu sendiri, masyarakat dan pemerintah. "Kami akan memberi apresiasi khusus untuk mereka sebagai tim relawan. Apapun yang mereka lakukan nanti sebagai manifestasi diri untuk kemanusiaan," kata Herniyatun. Herniyatun juga menjelaskan, mereka akan terus membantu hingga berakhirnya masa tanggap darurat Covid-19 dan akan bergantian tugas dengan mahasiswa lainnya. "Sebelum kami tugaskan semua mahasiswa sudah dibekali terlebih dahulu penggunaan APD dan sistem operasional rumah sakit. Mereka akan merawat pasien positif tanpa gejala klinis, PDP dan ODP selama 14 hari dan bergantian dengan mahasiswa lainnya," jelas Herniyatun. Herniyatun menambahkan, mahasiswa tidak dilepas sendiri. Ada dosen yang akan selalu mengawal, memantau mulai dari persiapan, proses hingga selesai. "Dosen kami akan terus mendampingi dan memonitor kesehatan fisik dan psikologis mahasiswa kami," ujar Herniyatun. Pada kesempatan itu, satu mahasiswi tingkat akhir profesi nurse, Dwi Nurbaity yang tergabung dalam tim relawan mengaku telah siap secara lahir bathin dan penuh keikhlasan untuk membantu menangani pasien covid 19 agar segera mendapatkan kesembuhan. "Kami tahu tugas ini berisiko, tapi kami akan lakukan sesuai standar operasional prosedur/protokol medis untuk menghindari segala risiko. Berdoa dan berikhtiar untuk kesembuhan pasien itu yang kami harapkan," ujar Dwi Nurbaity Sedangkan drg. Sri Purwitasari mengaku bersyukur dan berterimakasih atas kepedulian STIKES Muhamadiyah Gombong dengan mengirimkan sejumlah mahasiswanya untuk membantu pemerintah dalam percepatan penanganan covid 19 di Kebumen. "Sangat bersyukur masih ada mahasiswa yang mau menjadi tim relawan penanganan covid 19 yang berisiko ini. Kami mengucapkan terimakasih kepada STIKES Muhamadiyah Gombong," ucap drg. Sri Purwitasari. (mn)